Diberi Waktu 30 Hari, 16 Dapur Makan Bergizi Gratis di Solo Harus Kantongi Sertifikat Higienis

Petugas Dinkes periksa dapur MBG di Solo
Sumber :
  • Tiktok @sppg.pecangaankulon

Pemkot Solo beri waktu 1 bulan bagi 16 dapur Makan Bergizi Gratis untuk kantongi Sertifikasi Laik Higienis Sanitasi demi memastikan keamanan dan mutu makanan bagi masyarakat

Viva, Banyumas - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan bagi masyarakat penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sebanyak 16 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pengelola program tersebut kini tengah berpacu dengan waktu untuk memenuhi Sertifikasi Laik Higienis Sanitasi (SLHS). Berdasarkan instruksi dari Satuan Tugas (Satgas) MBG bentukan Pemkot Solo, seluruh pengelola dapur diberikan waktu selama satu bulan untuk menyelesaikan proses sertifikasi.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk implementasi standar nasional agar setiap dapur yang menyiapkan makanan bagi masyarakat benar-benar memenuhi kriteria kebersihan dan kelayakan sanitasi. Koordinator Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Solo, Priyo Widyastoko, menjelaskan bahwa permohonan SLHS diajukan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo.

Menurutnya, SLHS menjadi syarat wajib dari pemerintah pusat bagi semua SPPG, baik yang baru beroperasi maupun yang sudah berjalan. Sertifikasi ini memastikan bahwa seluruh proses pengolahan makanan dilakukan dengan memperhatikan aspek higienitas, sanitasi, dan keamanan pangan.

Dikutip dari akun Instagram @wonogirikita, Program Makan Bergizi Gratis ini menyangkut kesehatan masyarakat, jadi dapurnya harus benar-benar memenuhi standar kelayakan. Tujuannya agar penerima manfaat tidak hanya kenyang, tapi juga sehat.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Solo memastikan akan melakukan pendampingan intensif kepada seluruh dapur MBG agar mampu memenuhi ketentuan sertifikasi tepat waktu.

Proses penilaian meliputi pemeriksaan kualitas air, kebersihan peralatan, penyimpanan bahan pangan, serta prosedur pengolahan makanan. Kepala Dinkes Solo menambahkan, hasil sertifikasi akan menjadi tolok ukur bagi kelanjutan program MBG di wilayah lain.

Dengan SLHS, pemerintah memastikan makanan bergizi yang diberikan kepada masyarakat aman dan layak konsumsi.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu langkah strategis Pemkot Solo untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, menekan angka stunting, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.

Melalui kebijakan ini, Solo diharapkan menjadi contoh kota yang sukses mengintegrasikan pelayanan gizi dengan standar keamanan pangan yang tinggi

Pemkot Solo beri waktu 1 bulan bagi 16 dapur Makan Bergizi Gratis untuk kantongi Sertifikasi Laik Higienis Sanitasi demi memastikan keamanan dan mutu makanan bagi masyarakat

Viva, Banyumas - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan bagi masyarakat penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sebanyak 16 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pengelola program tersebut kini tengah berpacu dengan waktu untuk memenuhi Sertifikasi Laik Higienis Sanitasi (SLHS). Berdasarkan instruksi dari Satuan Tugas (Satgas) MBG bentukan Pemkot Solo, seluruh pengelola dapur diberikan waktu selama satu bulan untuk menyelesaikan proses sertifikasi.

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk implementasi standar nasional agar setiap dapur yang menyiapkan makanan bagi masyarakat benar-benar memenuhi kriteria kebersihan dan kelayakan sanitasi. Koordinator Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Solo, Priyo Widyastoko, menjelaskan bahwa permohonan SLHS diajukan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo.

Menurutnya, SLHS menjadi syarat wajib dari pemerintah pusat bagi semua SPPG, baik yang baru beroperasi maupun yang sudah berjalan. Sertifikasi ini memastikan bahwa seluruh proses pengolahan makanan dilakukan dengan memperhatikan aspek higienitas, sanitasi, dan keamanan pangan.

Dikutip dari akun Instagram @wonogirikita, Program Makan Bergizi Gratis ini menyangkut kesehatan masyarakat, jadi dapurnya harus benar-benar memenuhi standar kelayakan. Tujuannya agar penerima manfaat tidak hanya kenyang, tapi juga sehat.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Solo memastikan akan melakukan pendampingan intensif kepada seluruh dapur MBG agar mampu memenuhi ketentuan sertifikasi tepat waktu.

Proses penilaian meliputi pemeriksaan kualitas air, kebersihan peralatan, penyimpanan bahan pangan, serta prosedur pengolahan makanan. Kepala Dinkes Solo menambahkan, hasil sertifikasi akan menjadi tolok ukur bagi kelanjutan program MBG di wilayah lain.

Dengan SLHS, pemerintah memastikan makanan bergizi yang diberikan kepada masyarakat aman dan layak konsumsi.

Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu langkah strategis Pemkot Solo untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, menekan angka stunting, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.

Melalui kebijakan ini, Solo diharapkan menjadi contoh kota yang sukses mengintegrasikan pelayanan gizi dengan standar keamanan pangan yang tinggi