Banyumas Perkenalkan Kelapa Genjah, Petani Bisa Panen 4 Kali Lipat Lebih Cepat!

Bupati Banyumas tinjau kelapa genjah
Sumber :
  • Pemkab Banyumas

Banyumas luncurkan kelapa genjah untuk petani. Panen 4 kali lebih cepat, aman, dan membuka peluang ekonomi baru. Pemerintah dan Kementan dukung penuh program ini

Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui program peremajaan kelapa.

Program ini menekankan pengembangan kelapa genjah, varietas pendek yang lebih aman dan produktif dibanding pohon kelapa tradisional. Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menerima audiensi dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian RI pada Kamis, 9 Oktober 2025, untuk memfinalisasi rencana pengembangan kelapa genjah.

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Joko Kahiman tersebut fokus pada pengurangan risiko kecelakaan kerja yang selama ini membayangi aktivitas penderasan kelapa tradisional. Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian dan Perkebunan, I Ketut Kariyasa, menekankan bahwa kelapa genjah merupakan solusi bagi petani.

Pohon kelapa yang lebih pendek membuat kegiatan penderasan menjadi lebih aman, bahkan dapat dilakukan oleh kaum wanita. Selain itu, produktivitas panen meningkat drastis.

“Jika sebelumnya satu petani hanya mampu menderas 25 pohon per hari, kini dengan kelapa genjah jumlahnya bisa melonjak hingga 100 pohon per hari,” ujarnya dikutip dari Pemkab Banyumas. Kementerian Pertanian RI mendukung penuh program ini.

Melalui BPP Perkebunan dan BPPTP, pemerintah menyediakan benih kelapa genjah dan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) komprehensif mulai dari pembibitan, budidaya, panen, hingga pengolahan pascapanen.

Program ini juga sejalan dengan agenda hilirisasi nasional, di mana kelapa genjah tidak hanya dijual dalam bentuk butiran, tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah seperti nira, gula, dan susu kelapa.

Menurut I Ketut, keberhasilan produk susu kelapa dapat mengurangi ketergantungan impor susu hingga 75% dan berdampak positif pada ketahanan ekonomi serta gizi nasional. Bupati Sadewo menegaskan komitmen Pemkab Banyumas dalam merealisasikan program ini.

Pemerintah daerah menyediakan tanah tidak produktif, sementara PT Integral Mulya Cipta (IMC) membiayai dan mengelola perkebunan. Keuntungan dari hasil panen akan dibagi melalui skema yang diatur oleh Bagian Hukum dan Pemerintahan.

Selain meningkatkan keselamatan dan produktivitas, program kelapa genjah di Banyumas diharapkan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal secara menyeluruh.

Dengan strategi kolaboratif ini, Banyumas menunjukkan inovasi nyata dalam mendukung petani dan memperkuat ekonomi daerah melalui teknologi pertanian modern

Banyumas luncurkan kelapa genjah untuk petani. Panen 4 kali lebih cepat, aman, dan membuka peluang ekonomi baru. Pemerintah dan Kementan dukung penuh program ini

Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas mengambil langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui program peremajaan kelapa.

Program ini menekankan pengembangan kelapa genjah, varietas pendek yang lebih aman dan produktif dibanding pohon kelapa tradisional. Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menerima audiensi dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian RI pada Kamis, 9 Oktober 2025, untuk memfinalisasi rencana pengembangan kelapa genjah.

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Joko Kahiman tersebut fokus pada pengurangan risiko kecelakaan kerja yang selama ini membayangi aktivitas penderasan kelapa tradisional. Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian dan Perkebunan, I Ketut Kariyasa, menekankan bahwa kelapa genjah merupakan solusi bagi petani.

Pohon kelapa yang lebih pendek membuat kegiatan penderasan menjadi lebih aman, bahkan dapat dilakukan oleh kaum wanita. Selain itu, produktivitas panen meningkat drastis.

“Jika sebelumnya satu petani hanya mampu menderas 25 pohon per hari, kini dengan kelapa genjah jumlahnya bisa melonjak hingga 100 pohon per hari,” ujarnya dikutip dari Pemkab Banyumas. Kementerian Pertanian RI mendukung penuh program ini.

Melalui BPP Perkebunan dan BPPTP, pemerintah menyediakan benih kelapa genjah dan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) komprehensif mulai dari pembibitan, budidaya, panen, hingga pengolahan pascapanen.

Program ini juga sejalan dengan agenda hilirisasi nasional, di mana kelapa genjah tidak hanya dijual dalam bentuk butiran, tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah seperti nira, gula, dan susu kelapa.

Menurut I Ketut, keberhasilan produk susu kelapa dapat mengurangi ketergantungan impor susu hingga 75% dan berdampak positif pada ketahanan ekonomi serta gizi nasional. Bupati Sadewo menegaskan komitmen Pemkab Banyumas dalam merealisasikan program ini.

Pemerintah daerah menyediakan tanah tidak produktif, sementara PT Integral Mulya Cipta (IMC) membiayai dan mengelola perkebunan. Keuntungan dari hasil panen akan dibagi melalui skema yang diatur oleh Bagian Hukum dan Pemerintahan.

Selain meningkatkan keselamatan dan produktivitas, program kelapa genjah di Banyumas diharapkan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal secara menyeluruh.

Dengan strategi kolaboratif ini, Banyumas menunjukkan inovasi nyata dalam mendukung petani dan memperkuat ekonomi daerah melalui teknologi pertanian modern