Angga, Siswa SMP di Grobogan Meninggal Tragis di Ruang Kelas Diduga Dibully Alami Kejang Kejang Usai Dikeroyok
- Tiktok @garis.keras904
Angga, siswa SMP di Grobogan, meninggal tragis di ruang kelas. Diduga menjadi korban bullying teman-temannya. Polisi kini menyelidiki penyebab pasti kematian tersebut
Viva, Banyumas - Duka mendalam menyelimuti Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Seorang siswa kelas 1 SMP Negeri 1 Geyer, bernama Angga Bagus Perwira (12), ditemukan meninggal dunia di ruang kelas sekolahnya pada Sabtu (11/10/2025).
Kasus ini sontak menggegerkan masyarakat dan memunculkan dugaan kuat adanya tindakan perundungan atau kekerasan antar siswa. Menurut keterangan keluarga, Angga semula berangkat sekolah seperti biasa.
Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, pihak keluarga menerima kabar bahwa bocah tersebut meninggal dunia di sekolah. Kabar duka itu membuat keluarga terkejut, sebab sebelumnya Angga dikenal sebagai anak yang ceria dan tidak memiliki riwayat penyakit serius.
Paman korban, Suwarlan (45), menuturkan bahwa pihak keluarga mendapat informasi dari teman-teman sekolah Angga yang menyebut korban sempat dikeroyok oleh beberapa teman sekelasnya saat jam istirahat.
Dilansir dari akun Instagram @zonagrobogan, Suwarlan mengatakan Kata teman-temannya, dia sempat dibully dan dikeroyok di dalam kelas.
Setelah itu kejang-kejang, mau dibawa ke UKS, tapi sudah meninggal dunia. Peristiwa tragis ini kini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat.
Kapolsek Geyer, bersama tim dari Polres Grobogan, telah mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan dari pihak sekolah serta sejumlah saksi.
Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Perlindungan Anak untuk memastikan kasus ini ditangani secara menyeluruh dan adil. Pihak sekolah SMP Negeri 1 Geyer belum memberikan keterangan resmi.
Namun, beberapa guru menyatakan turut berduka atas meninggalnya salah satu siswanya dan berharap peristiwa seperti ini tidak terulang.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan bahwa perundungan (bullying) di lingkungan sekolah masih menjadi ancaman serius.
Banyak pihak mendesak agar sekolah lebih aktif menciptakan ruang aman dan ramah anak, serta memperkuat sistem pengawasan antar siswa.
Pemerhati anak menilai, tindakan preventif harus dimulai dari pendidikan karakter dan komunikasi terbuka antara guru, siswa, dan orang tua.
Bullying bukan hanya persoalan perilaku, tetapi juga cerminan lemahnya pengawasan sosial di lingkungan sekolah.
Keluarga berharap agar pihak berwenang mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi mendiang Angga
Angga, siswa SMP di Grobogan, meninggal tragis di ruang kelas. Diduga menjadi korban bullying teman-temannya. Polisi kini menyelidiki penyebab pasti kematian tersebut
Viva, Banyumas - Duka mendalam menyelimuti Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Seorang siswa kelas 1 SMP Negeri 1 Geyer, bernama Angga Bagus Perwira (12), ditemukan meninggal dunia di ruang kelas sekolahnya pada Sabtu (11/10/2025).
Kasus ini sontak menggegerkan masyarakat dan memunculkan dugaan kuat adanya tindakan perundungan atau kekerasan antar siswa. Menurut keterangan keluarga, Angga semula berangkat sekolah seperti biasa.
Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, pihak keluarga menerima kabar bahwa bocah tersebut meninggal dunia di sekolah. Kabar duka itu membuat keluarga terkejut, sebab sebelumnya Angga dikenal sebagai anak yang ceria dan tidak memiliki riwayat penyakit serius.
Paman korban, Suwarlan (45), menuturkan bahwa pihak keluarga mendapat informasi dari teman-teman sekolah Angga yang menyebut korban sempat dikeroyok oleh beberapa teman sekelasnya saat jam istirahat.
Dilansir dari akun Instagram @zonagrobogan, Suwarlan mengatakan Kata teman-temannya, dia sempat dibully dan dikeroyok di dalam kelas.
Setelah itu kejang-kejang, mau dibawa ke UKS, tapi sudah meninggal dunia. Peristiwa tragis ini kini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat.
Kapolsek Geyer, bersama tim dari Polres Grobogan, telah mendatangi lokasi kejadian dan memintai keterangan dari pihak sekolah serta sejumlah saksi.
Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Perlindungan Anak untuk memastikan kasus ini ditangani secara menyeluruh dan adil. Pihak sekolah SMP Negeri 1 Geyer belum memberikan keterangan resmi.
Namun, beberapa guru menyatakan turut berduka atas meninggalnya salah satu siswanya dan berharap peristiwa seperti ini tidak terulang.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan bahwa perundungan (bullying) di lingkungan sekolah masih menjadi ancaman serius.
Banyak pihak mendesak agar sekolah lebih aktif menciptakan ruang aman dan ramah anak, serta memperkuat sistem pengawasan antar siswa.
Pemerhati anak menilai, tindakan preventif harus dimulai dari pendidikan karakter dan komunikasi terbuka antara guru, siswa, dan orang tua.
Bullying bukan hanya persoalan perilaku, tetapi juga cerminan lemahnya pengawasan sosial di lingkungan sekolah.
Keluarga berharap agar pihak berwenang mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi mendiang Angga