Pekalongan Terapkan Deep Learning di Sekolah
- Antaranews
VIVA, Banyumas – Di tengah pesatnya perkembangan dunia pendidikan, Pemerintah Kota Pekalongan mengambil langkah berani dengan menerapkan pendekatan deep learning di seluruh jenjang sekolah.
Pendekatan ini diyakini mampu menjawab tantangan pendidikan modern dengan mendorong siswa memahami makna pembelajaran secara mendalam, bukan sekadar mengejar nilai semata.
Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai mengimplementasikan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) di semua jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan mutu serta relevansi pendidikan di era digital.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri, menjelaskan bahwa deep learning bukan merupakan kurikulum baru, melainkan sebuah filosofi yang mengubah cara guru dan siswa berinteraksi di ruang kelas.
“Deep learning itu bukan kurikulum, tetapi pendekatan. Filosofi pembelajarannya diterjemahkan dalam bentuk strategi yang kemudian diimplementasikan secara nyata di kelas,” ujarnya, Minggu (12/10).
Menurutnya, esensi dari deep learning bukan pada banyaknya materi yang diajarkan, melainkan pada seberapa dalam siswa memahami makna dari setiap pelajaran yang diterima.
Proses ini juga menumbuhkan rasa gembira dan kesadaran akan manfaat belajar. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Moch Ubaidillah, menambahkan bahwa melalui pendekatan ini siswa diharapkan tidak hanya mengetahui teori, tetapi juga mampu mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata.
“Pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan relevan akan menumbuhkan siswa yang mandiri, reflektif, serta kritis dalam berpikir,” jelasnya.
Penerapan deep learning diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas layanan pendidikan secara menyeluruh.
Tak hanya dari sisi siswa, namun juga memperkuat kapasitas dan kreativitas guru dalam proses mengajar.
“Kami berharap guru bisa lebih memahami cara memfasilitasi siswa agar belajar dengan makna. Dengan begitu, bukan hanya kompetensi akademik yang meningkat, tetapi juga karakter dan semangat belajar yang berkelanjutan,” kata Mabruri.