Cuaca Tak Menentu, Petani Magelang Temukan Cara Unik Keringkan Tembakau Tanpa Sinar Matahari

Petani Magelang keringkan tembakau krosok
Sumber :
  • Pemkab Magelang

Petani Magelang berinovasi mengeringkan tembakau tanpa sinar matahari. Cara diangin-anginkan ini efisien, ramah cuaca ekstrem, dan tetap diminati pabrikan rokok lokal

Viva, Banyumas - Fluktuasi cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini tidak mematahkan semangat petani tembakau di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketika panas matahari sulit diandalkan, para petani justru menemukan cara unik untuk tetap mengeringkan hasil panen mereka tanpa mengandalkan sinar matahari langsung.

Metode baru itu dikenal dengan istilah tembakau krosok, di mana daun tembakau tidak lagi dijemur di bawah terik matahari, melainkan cukup diangin-anginkan di tempat teduh yang terlindung dari air hujan.

Cara ini dinilai lebih efisien dan hemat biaya, meskipun waktu pengeringannya relatif lebih lama. Menurut Widiarto Tri Saksono, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, metode ini kini banyak diterapkan di kawasan dataran tinggi seperti lereng Gunung Merbabu dan Merapi, terutama di Kecamatan Ngablak dan Pakis.

“Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi membuat pengeringan tradisional sulit dilakukan. Karena itu, petani mulai beralih ke pengeringan dengan tiupan angin,” ujarnya, Senin (13/10) dikutip dari Pemkab Magelang.

Cara pengeringan tembakau krosok tergolong sederhana. Sistiyana, staf Bidang Perkebunan, menjelaskan bahwa bagian pangkal daun tembakau ditusuk dengan bilahan bambu, lalu digantung dalam ruangan yang terlindung dari hujan.

Proses ini bisa memakan waktu 15 hingga 20 hari, tergantung tingkat kelembapan udara di daerah tersebut. Meski terkesan sederhana, hasilnya justru memuaskan. Tembakau krosok tetap memiliki kualitas baik dan diminati oleh pabrikan rokok lokal.