Wabup Purbalingga Ungkap 7 Aksi Nyata Bela Negara 2025, Nomor 3 Paling Menginspirasi!
- Pemkab Purbalingga
Wabup Dimas Prasetyahani paparkan tujuh aksi nyata Bela Negara 2025 di Purbalingga. Salah satunya, gerakan gotong royong lintas komunitas yang paling menginspirasi warga
Viva, Banyumas - Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara bersama Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (13/10/2025).
Kegiatan tersebut digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dari Ruang Rapat Bupati Purbalingga. Dalam paparannya, Wabup Dimas mengungkapkan tujuh aksi nyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam mengimplementasikan nilai-nilai Bela Negara sepanjang tahun 2025.
Menurutnya, langkah ini menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air di seluruh lapisan masyarakat.
“Ada tujuh kegiatan yang kami jalankan sebagai bentuk implementasi nyata Bela Negara di Purbalingga. Semuanya bertujuan menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air,” ujarnya dikutip dari Pemkab Purbalingga.
Aksi pertama yang disampaikan adalah pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Melalui proses pendidikan dan latihan yang ketat, anggota Paskibraka dibekali keterampilan baris-berbaris, disiplin, mental tangguh, serta nilai-nilai patriotisme dan rela berkorban.
“Nilai kesadaran berbangsa dan bernegara ditanamkan secara intensif selama masa karantina dan pelatihan,” jelas Dimas.
Aksi kedua yakni apel pagi di SMA/SMK se-Kabupaten Purbalingga yang dilaksanakan rutin sepanjang tahun. Kegiatan ini menjadi wadah menanamkan semangat kebangsaan kepada generasi muda di tingkat pelajar.
“Kami ingin SDM Purbalingga tumbuh sebagai generasi berkualitas dan berjiwa patriotik sejak dini,” tegasnya.
Selain itu, aksi ketiga yang dianggap paling menginspirasi adalah gerakan gotong royong lintas komunitas yang melibatkan pelajar, organisasi kepemudaan, hingga aparat desa.
Melalui kegiatan sosial seperti bersih lingkungan dan penanaman pohon, nilai-nilai persatuan dan kepedulian antarwarga terus diperkuat.
Dimas menambahkan, empat aksi lainnya mencakup pembinaan ideologi Pancasila bagi ASN, pemberdayaan masyarakat desa melalui pelatihan Bela Negara, kampanye digital anti-radikalisme, serta penguatan pendidikan karakter di sekolah.
“Implementasi Bela Negara di Purbalingga bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter bangsa,” ujarnya menegaskan.
Kemendagri RI mengapresiasi langkah Purbalingga sebagai daerah yang konsisten menanamkan nilai-nilai nasionalisme melalui program nyata dan berkelanjutan.
Dengan pendekatan partisipatif, semangat Bela Negara diharapkan semakin tumbuh di seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda
Wabup Dimas Prasetyahani paparkan tujuh aksi nyata Bela Negara 2025 di Purbalingga. Salah satunya, gerakan gotong royong lintas komunitas yang paling menginspirasi warga
Viva, Banyumas - Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penyusunan Rencana Aksi Bela Negara bersama Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Senin (13/10/2025).
Kegiatan tersebut digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dari Ruang Rapat Bupati Purbalingga. Dalam paparannya, Wabup Dimas mengungkapkan tujuh aksi nyata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam mengimplementasikan nilai-nilai Bela Negara sepanjang tahun 2025.
Menurutnya, langkah ini menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air di seluruh lapisan masyarakat.
“Ada tujuh kegiatan yang kami jalankan sebagai bentuk implementasi nyata Bela Negara di Purbalingga. Semuanya bertujuan menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air,” ujarnya dikutip dari Pemkab Purbalingga.
Aksi pertama yang disampaikan adalah pembentukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Melalui proses pendidikan dan latihan yang ketat, anggota Paskibraka dibekali keterampilan baris-berbaris, disiplin, mental tangguh, serta nilai-nilai patriotisme dan rela berkorban.
“Nilai kesadaran berbangsa dan bernegara ditanamkan secara intensif selama masa karantina dan pelatihan,” jelas Dimas.
Aksi kedua yakni apel pagi di SMA/SMK se-Kabupaten Purbalingga yang dilaksanakan rutin sepanjang tahun. Kegiatan ini menjadi wadah menanamkan semangat kebangsaan kepada generasi muda di tingkat pelajar.
“Kami ingin SDM Purbalingga tumbuh sebagai generasi berkualitas dan berjiwa patriotik sejak dini,” tegasnya.
Selain itu, aksi ketiga yang dianggap paling menginspirasi adalah gerakan gotong royong lintas komunitas yang melibatkan pelajar, organisasi kepemudaan, hingga aparat desa.
Melalui kegiatan sosial seperti bersih lingkungan dan penanaman pohon, nilai-nilai persatuan dan kepedulian antarwarga terus diperkuat.
Dimas menambahkan, empat aksi lainnya mencakup pembinaan ideologi Pancasila bagi ASN, pemberdayaan masyarakat desa melalui pelatihan Bela Negara, kampanye digital anti-radikalisme, serta penguatan pendidikan karakter di sekolah.
“Implementasi Bela Negara di Purbalingga bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter bangsa,” ujarnya menegaskan.
Kemendagri RI mengapresiasi langkah Purbalingga sebagai daerah yang konsisten menanamkan nilai-nilai nasionalisme melalui program nyata dan berkelanjutan.
Dengan pendekatan partisipatif, semangat Bela Negara diharapkan semakin tumbuh di seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda