4 Weton Tameng Gaib Tingkat Tinggi, Energi Negatif Terpental

ilustrasi pemilik weton tameng gaib kebal santet
Sumber :
  • Unsplash.com/Joy Marino

Dalam primbon Jawa, terdapat sejumlah weton yang dikategorikan sebagai weton tameng gaib. Energi negatif seperti santet yang ditujukan langsung mental.

Viva, Banyumas - Weton tameng gaib mampu menyingkirkan segala macam energi negatif yang diarahkan.

Energi negatif dapat bermacam-macam rupa. Seperti misalnya santet dan ilmu hitam yang keberadaanya masih ditemukan di masyarakat.

Sejumlah weton dipercaya memiliki penangkal. Itulah mengapa mereka disebut sebagai pemilik weton tameng gaib.

Bahkan, cerita turun-temurun menyebut bahwa serangan gaib tersebut bisa memantul balik kepada si pengirim.

Kumpulan weton tameng gaib

Kedahsyatan penangkal ilmu hitam dari weton tameng gaib ini menjadikan mereka selalu terlindungi. Tentu diimbangi dengan ibadah.

Dirangkum dari penjelasan dalam video Youtube Nguri Jawen, inilah deretan weton tameng gaib menurut primbon Jawa:

1. Selasa kliwon

Perpaduan hari Selasa dengan pasaran Kliwon diyakini melahirkan pribadi yang tegas, berintuisi tajam, dan punya pagar gaib alami.

Energi mereka yang besar membuat ucapan atau pikirannya sering menjadi kenyataan, sehingga perlu berhati-hati dalam berbicara.

2. Jumat legi

Dikenal sebagai sosok yang bercahaya, berwibawa, dan membawa aura ketenangan.

Santet dan energi negatif dianggap tidak mampu menembus aura terang orang Jumat Legi.

3. Rabu pahing

Luar biasanya rabu pahing, santet yang diarahkan kepada mereka sering dianggap sia-sia, seperti debu yang menempel di batang pohon. 

Bahkan energi buruk yang datang bisa hilang dengan sendirinya.

4. Minggu pon

Weton ini ibarat badai yang tenang di permukaan, tetapi dahsyat di dalamnya. 

Orang kelahiran minggu pon punya mental baja, energi batin kuat, dan stabilitas spiritual tinggi.

Perlu diingat bahwa keyakinan ini bersifat tradisi dan simbolis.

Perlindungan sejati tetap datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Weton hanya sarana memahami diri, bukan untuk disombongkan.