Proyek Palang Pintu Otomatis Cilacap Tersendat, Anggaran Diduga Jadi Biang Kendala
- Tiktok @trainindonesian
Proyek palang pintu otomatis di Cilacap masih terkendala efisiensi anggaran. Meski begitu, Dishub pastikan pelatihan penjaga palang tetap jadi prioritas utama
Viva, Banyumas - Proyek pembangunan palang pintu otomatis di Kabupaten Cilacap menjadi perhatian publik sekaligus pemerintah daerah. Program yang digagas melalui Nota Kesepahaman (MoU) antara Dinas Perhubungan (Dishub) Cilacap dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian ini sejatinya ditargetkan rampung pada 4 Juni 2029.
Namun, saat ini proyek tersebut masih menghadapi sejumlah kendala serius, terutama terkait keterbatasan anggaran. Menurut penjelasan Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Cilacap, Djasun, hambatan terbesar datang dari efisiensi penggunaan dana.
Meski kesepakatan dengan Ditjen Perkeretaapian sudah diteken, realisasi pembangunan di empat lokasi strategis belum bisa berjalan maksimal. Dikutip dari laman Instagram @cilacap_info.id, Djasun mengatakn pihaknya sudah melakukan MoU dengan Ditjen Perkeretaapian.
Namun, keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan utama. Meski teknologi otomatis diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, peran manusia tetap sangat penting. Para penjaga palang pintu kereta api dinilai harus menjalani pelatihan khusus agar mampu mendukung sistem baru dengan standar keselamatan yang tinggi.
Djasun menegaskan bahwa setiap penjaga palang wajib memiliki sertifikat kecakapan dari Ditjen Perkeretaapian. Sertifikasi ini hanya dapat diperoleh melalui pelatihan dan uji kompetensi yang ketat.
Djasun mengungkapkan penjaga palang harus memahami prosedur kerja, memiliki fokus dan kewaspadaan tinggi, serta mampu melakukan tindakan pengawasan dan memberikan isyarat saat kereta melintas.