Usai Didemo Warga, Sekretaris Desa Petuguran Punggelan Akhirnya Mengundurkan Diri

Sekretaris Desa Petuguran Punggelan Akhirnya Mengundurkan Diri
Sumber :
  • Tangkapan layar/Instagram @infoseputarbanjarnegara

Setelah Desakan Warga Unjuk Rasa, Sekdes Desa Petuguran Punggelan Akhirnya Mundur.

Viva, Banyumas – Sekretaris Desa (Sekdes) Petuguran, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.

Keputusan ini diambil setelah ratusan warga Desa Petuguran berunjuk rasa menuntutnya mundur. 

Aksi damai warga Desa Petuguran, Kecamatan Punggelan yang menuntut pengunduran diri Sekdes Jumirah, akhirnya membuahkan hasil. 

Jumirah memutuskan mengundurkan diri atas inisiatif sendiri.

Sebagaimana diumumkan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Petuguran pada Kamis (4/9/2025).

Aksi damai yang dilakukan warga ini dipicu oleh dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Jumirah. 

Menurut keterangan warga, Jumirah diduga telah melanggar aturan dengan menerapkan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat

Serta memanipulasi anggaran desa hingga mencapai ratusan juta rupiah. 

Tuntutan warga ini menjadi sorotan setelah berbagai keluhan tidak kunjung mendapatkan respons memadai.

Proses aksi damai berlangsung tertib dan berakhir tanpa insiden.

Warga menyampaikan aspirasi mereka secara terorganisir, dan pengunduran diri Jumirah menjadi titik penyelesaian dari ketegangan yang terjadi

Setelah Desakan Warga Unjuk Rasa, Sekdes Desa Petuguran Punggelan Akhirnya Mundur.

Viva, Banyumas – Sekretaris Desa (Sekdes) Petuguran, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.

Keputusan ini diambil setelah ratusan warga Desa Petuguran berunjuk rasa menuntutnya mundur. 

Aksi damai warga Desa Petuguran, Kecamatan Punggelan yang menuntut pengunduran diri Sekdes Jumirah, akhirnya membuahkan hasil. 

Jumirah memutuskan mengundurkan diri atas inisiatif sendiri.

Sebagaimana diumumkan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Petuguran pada Kamis (4/9/2025).

Aksi damai yang dilakukan warga ini dipicu oleh dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Jumirah. 

Menurut keterangan warga, Jumirah diduga telah melanggar aturan dengan menerapkan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat

Serta memanipulasi anggaran desa hingga mencapai ratusan juta rupiah. 

Tuntutan warga ini menjadi sorotan setelah berbagai keluhan tidak kunjung mendapatkan respons memadai.

Proses aksi damai berlangsung tertib dan berakhir tanpa insiden.

Warga menyampaikan aspirasi mereka secara terorganisir, dan pengunduran diri Jumirah menjadi titik penyelesaian dari ketegangan yang terjadi