Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kabupaten Purbalingga 2025, Diikuti 428 Siswa

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kabupaten Purbalingga 2025
Sumber :
  • Tangkapan layar/Instagram @humaspurbalingga

Viva, Banyumas – Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kabupaten Purbalingga tahun 2025.

Acara dilaksanakan pada Sabtu (6/9/2025) di Gedung SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga.

Tahun ini, FTBI diikuti 428 siswa dari 63 SMP negeri maupun swasta se-Purbalingga. 

Para peserta mengikuti tujuh cabang lomba yaitu Sesorah, Geguritan, Dongeng, Macapat, Komedi Tunggal, Menulis Aksara Jawa, dan Nyerat Cerita Cekak.

Hasil lomba nantinya para juara satu akan mewakili Purbalingga di lomba tingkat provinsi.

Kegiatan ini dinilai strategis sebagai wadah ekspresi sekaligus upaya nyata menjaga budaya daerah, khususnya Bahasa Jawa.

"FTBI ini cukup strategis. Selain wadah ekspresi diri mengembangkan minat dan bakat melalui berbagai cabang lomba yang ada, kegiatan ini juga bagian dari upaya nyata untuk menjaga budaya asli kita khususnya Bahasa Jawa," kata Bupati Fahmi dilansir dari akun Instagram @humaspurbalingga.

Bupati Fahmi menekankan pelestarian Bahasa Jawa tidak boleh berhenti hanya pada perlombaan. 

"Butuh program yang berkelanjutan, butuh program yang betul-betul masuk ke aspek mendasar," tegasnya.

la menambahkan, Bahasa Jawa harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Melestarikan Bahasa Jawa juga harus diterapkan terus menerus butuh ekosistem dan support sistem

Viva, Banyumas – Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kabupaten Purbalingga tahun 2025.

Acara dilaksanakan pada Sabtu (6/9/2025) di Gedung SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga.

Tahun ini, FTBI diikuti 428 siswa dari 63 SMP negeri maupun swasta se-Purbalingga. 

Para peserta mengikuti tujuh cabang lomba yaitu Sesorah, Geguritan, Dongeng, Macapat, Komedi Tunggal, Menulis Aksara Jawa, dan Nyerat Cerita Cekak.

Hasil lomba nantinya para juara satu akan mewakili Purbalingga di lomba tingkat provinsi.

Kegiatan ini dinilai strategis sebagai wadah ekspresi sekaligus upaya nyata menjaga budaya daerah, khususnya Bahasa Jawa.

"FTBI ini cukup strategis. Selain wadah ekspresi diri mengembangkan minat dan bakat melalui berbagai cabang lomba yang ada, kegiatan ini juga bagian dari upaya nyata untuk menjaga budaya asli kita khususnya Bahasa Jawa," kata Bupati Fahmi dilansir dari akun Instagram @humaspurbalingga.

Bupati Fahmi menekankan pelestarian Bahasa Jawa tidak boleh berhenti hanya pada perlombaan. 

"Butuh program yang berkelanjutan, butuh program yang betul-betul masuk ke aspek mendasar," tegasnya.

la menambahkan, Bahasa Jawa harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Melestarikan Bahasa Jawa juga harus diterapkan terus menerus butuh ekosistem dan support sistem