Aksi Demo 'Block Everything' Guncang Prancis: Gelombang Protes Massal Tuntut Macron Mundur

Kondisi di Prancis saat aksi "Block Everything"
Sumber :
  • Antaranews

VIVA, BanyumasPrancis kembali diguncang gelombang protes besar-besaran. Aksi bertajuk "Block Everything" membuat jalanan di berbagai kota lumpuh total.

Ribuan warga turun ke jalan menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron yang dianggap tidak berpihak pada rakyat kecil.

Aksi Block Everything dan Tuntutan Rakyat

Aksi Block Everything awalnya menyeruak dari media sosial Facebook, lalu berkembang menjadi unjuk rasa nasional.

Menurut laporan AFP, lebih dari 197.000 orang turun ke jalan. Mereka menuntut layanan publik yang lebih baik, pajak lebih tinggi untuk orang kaya, keringanan bagi masyarakat miskin, serta distribusi kekayaan yang lebih adil.

Jean-Baptiste (30), dikutip AFP, seorang demonstran, mengatakan, “Kami ingin keadilan ekonomi. Bukan kebijakan yang hanya menekan rakyat biasa.”

Pemerintah Macron sebelumnya memang melakukan pemangkasan layanan sosial dan mendorong kebijakan penghematan.

Langkah ini menuai kritik, apalagi di tengah defisit anggaran Prancis yang nyaris dua kali lipat dari batas Uni Eropa serta utang mencapai 114 persen PDB.

Bentrok dengan Polisi dan Desakan Macron Mundur

Selain menolak kebijakan ekonomi, publik juga mengecam penunjukan Perdana Menteri baru, Sebastien Lecornu, yang dikenal sebagai loyalis Macron.

Banyak warga menilai keputusan tersebut memperburuk krisis politik di negeri itu. Di Paris, aksi berubah ricuh setelah polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan ratusan orang ditangkap, dengan 415 demonstran masih ditahan.

Slogan agar Macron segera mundur pun bergema di berbagai kota. “Masalahnya Macron, bukan para menteri. Dia harus turun!” teriak Fred, seorang pengunjuk rasa yang ditemui media.

Gelombang protes Block Everything menunjukkan semakin rapuhnya kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinan Macron.