Dibongkar Pengusaha: Gubernur Jateng Sudah Selangkah di Depan Soal Pelabuhan Tanjung Emas
- Pemprov Jateng
Ketua APKB menilai Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sudah lebih dulu ambil langkah percepatan pengembangan Tanjung Emas. Langkah ini dorong investasi dan logistik
Viva, Banyumas - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB) menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terkait langkah cepatnya dalam mendorong percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Apresiasi ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum APKB, Iwa Koswara, usai beraudiensi dengan Gubernur Ahmad Luthfi di ruang kerja gubernur pada Senin (15/9/2025). Menurutnya, apa yang disampaikan para pengusaha ternyata sudah lebih dulu dijalankan oleh pemerintah provinsi.
“Gubernur sudah mengambil langkah-langkah di depan. Bahkan, beberapa keluhan kami sudah ada solusinya,” ungkap Iwa.
Ia menambahkan, masa depan industri kini bergeser ke Jawa Tengah. Banyak investasi hingga relokasi pabrik yang masuk ke wilayah ini, sehingga kebutuhan infrastruktur logistik menjadi semakin mendesak.
Langkah strategis Ahmad Luthfi dianggap sebagai bentuk kesiapan Jateng menyambut geliat investasi. APKB meyakini dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan, perubahan signifikan pada Pelabuhan Tanjung Emas akan terasa.
Pengembangan ini diyakini dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus memperlancar arus logistik industri. Ahmad Luthfi sendiri menegaskan bahwa pemerintah provinsi sudah sejak awal menyiapkan percepatan pembangunan infrastruktur pelabuhan.
Ia menyebut Tanjung Emas telah mendapatkan persetujuan sebagai pelabuhan curah, sedangkan pengembangan fasilitas peti kemas masih dalam tahap proses.
Tidak hanya itu, kehadiran dryport di Batang juga diproyeksikan mampu mendukung aktivitas Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Dari sisi ekonomi, Jawa Tengah memang menunjukkan kinerja positif.
Berdasarkan data triwulan II tahun 2025, industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB Jawa Tengah dengan kontribusi sebesar 33,34%. Selain itu, kinerja ekspor nonmigas pada 2024 mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 2,92 miliar dolar AS, sekaligus menyumbang ke surplus nasional.
Tren positif ini terus berlanjut hingga 2025. Pada Juli, ekspor nonmigas meningkat 17,84% dibandingkan Juni, dari 1,01 miliar dolar AS menjadi 1,19 miliar dolar AS. Sementara impor juga naik 20,36%, dari 685,72 juta dolar AS di Juni menjadi 825,35 juta dolar AS pada Juli.
Dengan percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah diharapkan semakin siap menjadi pusat industri baru yang tidak hanya menopang perekonomian daerah, tetapi juga memberi kontribusi besar terhadap ekonomi nasional
Ketua APKB menilai Gubernur Jateng Ahmad Luthfi sudah lebih dulu ambil langkah percepatan pengembangan Tanjung Emas. Langkah ini dorong investasi dan logistik
Viva, Banyumas - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB) menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terkait langkah cepatnya dalam mendorong percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Apresiasi ini diungkapkan langsung oleh Ketua Umum APKB, Iwa Koswara, usai beraudiensi dengan Gubernur Ahmad Luthfi di ruang kerja gubernur pada Senin (15/9/2025). Menurutnya, apa yang disampaikan para pengusaha ternyata sudah lebih dulu dijalankan oleh pemerintah provinsi.
“Gubernur sudah mengambil langkah-langkah di depan. Bahkan, beberapa keluhan kami sudah ada solusinya,” ungkap Iwa.
Ia menambahkan, masa depan industri kini bergeser ke Jawa Tengah. Banyak investasi hingga relokasi pabrik yang masuk ke wilayah ini, sehingga kebutuhan infrastruktur logistik menjadi semakin mendesak.
Langkah strategis Ahmad Luthfi dianggap sebagai bentuk kesiapan Jateng menyambut geliat investasi. APKB meyakini dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan, perubahan signifikan pada Pelabuhan Tanjung Emas akan terasa.
Pengembangan ini diyakini dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi sekaligus memperlancar arus logistik industri. Ahmad Luthfi sendiri menegaskan bahwa pemerintah provinsi sudah sejak awal menyiapkan percepatan pembangunan infrastruktur pelabuhan.
Ia menyebut Tanjung Emas telah mendapatkan persetujuan sebagai pelabuhan curah, sedangkan pengembangan fasilitas peti kemas masih dalam tahap proses.
Tidak hanya itu, kehadiran dryport di Batang juga diproyeksikan mampu mendukung aktivitas Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Dari sisi ekonomi, Jawa Tengah memang menunjukkan kinerja positif.
Berdasarkan data triwulan II tahun 2025, industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB Jawa Tengah dengan kontribusi sebesar 33,34%. Selain itu, kinerja ekspor nonmigas pada 2024 mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 2,92 miliar dolar AS, sekaligus menyumbang ke surplus nasional.
Tren positif ini terus berlanjut hingga 2025. Pada Juli, ekspor nonmigas meningkat 17,84% dibandingkan Juni, dari 1,01 miliar dolar AS menjadi 1,19 miliar dolar AS. Sementara impor juga naik 20,36%, dari 685,72 juta dolar AS di Juni menjadi 825,35 juta dolar AS pada Juli.
Dengan percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah diharapkan semakin siap menjadi pusat industri baru yang tidak hanya menopang perekonomian daerah, tetapi juga memberi kontribusi besar terhadap ekonomi nasional