Deal Panas! Shell Cs Akhirnya Setuju Beli BBM dari Pertamina, Syaratnya Harus Base Fuel Dugaan Takut Dioplos Menguat

Shell setuju beli BBM Pertamina
Sumber :
  • pexel @NITIN CHAUHAN

Shell dan SPBU swasta setuju beli BBM dari Pertamina dengan syarat base fuel. Kesepakatan ini dinilai perkuat peran Pertamina dan menjaga stabilitas pasokan energi nasional

Viva, Banyumas - Kesepakatan penting tercapai dalam dunia energi nasional. Shell dan sejumlah pengelola SPBU swasta akhirnya menyetujui untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, usai rapat dengan pihak swasta di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/9).

Bahlil mengungkapkan, persetujuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Pertamina sebagai penyedia utama energi nasional. Namun, Shell dan pengelola SPBU swasta lainnya memberikan satu syarat khusus: BBM yang dibeli harus dalam bentuk base fuel, yakni bahan bakar dasar yang belum dicampur.

“Mereka setuju beli ke Pertamina, tetapi syaratnya base fuel. Barangnya ibarat bikin teh, awalnya Pertamina mau jual bentuk teh siap minum, tapi mereka minta air panas saja. Ini sudah disepakati,” jelas Bahlil dalam konferensi pers yang dilansir dari tvonenews.

Kesepakatan ini menjadi kabar penting di tengah dinamika pasar energi global. Dengan model pembelian base fuel, SPBU swasta memiliki keleluasaan untuk mengolah dan mencampur bahan bakar sesuai standar dan kebutuhan pasar masing-masing.

Di sisi lain, Pertamina tetap menjadi pemain kunci karena semua impor BBM harus melalui perusahaan plat merah tersebut.

Pengamat energi menilai, kesepakatan ini dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok sekaligus memperkuat kedaulatan energi nasional.

Dengan Pertamina sebagai pintu masuk utama impor BBM, pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengawasan terhadap kualitas, distribusi, hingga harga yang beredar di masyarakat.

Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat mencegah praktik impor ilegal yang kerap merugikan negara. Pertamina dengan kapasitas dan jaringan distribusi yang luas dinilai mampu mengawal stabilitas pasokan sekaligus mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan energi.

Bahlil menegaskan, pemerintah akan terus mengawal implementasi kesepakatan ini agar tidak hanya menguntungkan pihak swasta, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Menurutnya, keterlibatan Pertamina dalam setiap alur distribusi BBM menjadi jaminan bahwa pasokan energi tetap aman dan terkendali.

Kesepakatan Shell Cs membeli BBM dari Pertamina ini menandai era baru dalam tata kelola energi Indonesia.

Semua pihak kini menunggu langkah selanjutnya dari implementasi di lapangan, khususnya bagaimana pengawasan dilakukan agar syarat dan standar tetap dijalankan dengan baik

Shell dan SPBU swasta setuju beli BBM dari Pertamina dengan syarat base fuel. Kesepakatan ini dinilai perkuat peran Pertamina dan menjaga stabilitas pasokan energi nasional

Viva, Banyumas - Kesepakatan penting tercapai dalam dunia energi nasional. Shell dan sejumlah pengelola SPBU swasta akhirnya menyetujui untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, usai rapat dengan pihak swasta di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (19/9).

Bahlil mengungkapkan, persetujuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Pertamina sebagai penyedia utama energi nasional. Namun, Shell dan pengelola SPBU swasta lainnya memberikan satu syarat khusus: BBM yang dibeli harus dalam bentuk base fuel, yakni bahan bakar dasar yang belum dicampur.

“Mereka setuju beli ke Pertamina, tetapi syaratnya base fuel. Barangnya ibarat bikin teh, awalnya Pertamina mau jual bentuk teh siap minum, tapi mereka minta air panas saja. Ini sudah disepakati,” jelas Bahlil dalam konferensi pers yang dilansir dari tvonenews.

Kesepakatan ini menjadi kabar penting di tengah dinamika pasar energi global. Dengan model pembelian base fuel, SPBU swasta memiliki keleluasaan untuk mengolah dan mencampur bahan bakar sesuai standar dan kebutuhan pasar masing-masing.

Di sisi lain, Pertamina tetap menjadi pemain kunci karena semua impor BBM harus melalui perusahaan plat merah tersebut.

Pengamat energi menilai, kesepakatan ini dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok sekaligus memperkuat kedaulatan energi nasional.

Dengan Pertamina sebagai pintu masuk utama impor BBM, pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengawasan terhadap kualitas, distribusi, hingga harga yang beredar di masyarakat.

Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat mencegah praktik impor ilegal yang kerap merugikan negara. Pertamina dengan kapasitas dan jaringan distribusi yang luas dinilai mampu mengawal stabilitas pasokan sekaligus mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan energi.

Bahlil menegaskan, pemerintah akan terus mengawal implementasi kesepakatan ini agar tidak hanya menguntungkan pihak swasta, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Menurutnya, keterlibatan Pertamina dalam setiap alur distribusi BBM menjadi jaminan bahwa pasokan energi tetap aman dan terkendali.

Kesepakatan Shell Cs membeli BBM dari Pertamina ini menandai era baru dalam tata kelola energi Indonesia.

Semua pihak kini menunggu langkah selanjutnya dari implementasi di lapangan, khususnya bagaimana pengawasan dilakukan agar syarat dan standar tetap dijalankan dengan baik