Banjarnegara Jadi Lumbung Padi Jawa Tengah, Produksi 111 Ribu Ton Siap Cukupi Kebutuhan Provinsi

Ilustrasi - Pesawahan
Sumber :
  • Ilustrasi - freepik/nikitabuida

Produktivitas padi Banjarnegara sepanjang 2025 mencapai 111.690 ton dari 16.425 hektare. Mandiraja menjadi lumbung utama, didukung cuaca baik dan teknologi pertanian modern.

VIVA, Banyumas – Kabupaten Banjarnegara kembali menunjukkan peran strategisnya dalam ketahanan pangan Jawa Tengah.

Sepanjang tahun 2025, produktivitas padi di wilayah ini mengalami peningkatan signifikan, menjadikan Banjarnegara sebagai salah satu pusat produksi beras yang mampu memenuhi kebutuhan lokal sekaligus berkontribusi pada cadangan provinsi.

Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, selama periode Januari hingga Agustus 2025, luas panen padi mencapai 16.425 hektare dengan produktivitas rata-rata 6,8 ton per hektare. Hal ini menghasilkan total produksi gabah kering panen (GKP) sekitar 111.690 ton.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Banjarnegara, Emi Susilowati, memberikan pandangannya mengenai capaian ini:

“Produksi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus menyumbang cadangan beras Jawa Tengah," katanya pada Selasa (23/9).

Hal ini membuktikan bahwa wilayah Banjarnegara masih menjadi wilayah yang strategis dalam menopang produktivitas padi di Provinsi Jawa Tengah.

Emi menyoroti Kecamatan Mandiraja sebagai penyumbang utama panen tahun ini.

Dengan luasan panen yang mengesankan, Mandiraja berhasil menjadi lumbung padi utama Kabupaten Banjarnegara.

Lonjakan signifikan tercatat pada bulan April dengan luas panen mencapai 1.346 hektare.

Selain Mandiraja, kecamatan lain juga memberikan kontribusi besar, antara lain:

  • Bawang: 1.660 hektare
  • Purwanegara: 1.550 hektare
  • Susukan: 1.523 hektare
  • Pandanarum: 1.522 hektare

Pandanarum mencatat lonjakan paling signifikan dalam produktivitas panen tahun ini.

Namun, tidak semua wilayah mengalami hasil seragam. Beberapa kecamatan mencatat luas panen rendah, seperti Banjarnegara Kota (633 hektare), Pagedongan (280 hektare), Wanayasa (145 hektare), Pejawaran (156 hektare), dan Karangkobar (348 hektare). Bahkan Kecamatan Batur tidak mencatat adanya panen karena tidak memiliki lahan padi.

Sementara itu, beberapa wilayah menunjukkan stabilitas produksi, seperti:

  • Madukara: 606 hektare
  • Rakit: 906 hektare
  • Punggelan: 1.059 hektare
  • Banjarmangu: 1.008 hektare

Tren positif ini terlihat jelas pada musim panen raya di bulan April dengan luas panen mencapai 4.844 hektare, diikuti bulan Maret dengan total area sebesar 2.065 hektare.

Meski intensitas panen menurun pada bulan Juni hingga Juli, kegiatan panen tetap berlangsung di kisaran 1.100–1.500 hektare per bulan.