Hilang Status Pemain Eropa, Dugaan Alasan Thom Haye Kesulitan Cari Klub di Benua Biru

Thom Haye resmi jadi pemain Persib Bandung
Sumber :
  • instagram @thomhaye

Keputusan Thom Haye menjadi WNI berdampak besar pada kariernya di Eropa. Hilang status pemain EU membuat peluangnya semakin sempit di liga top Eropa

Viva, Banyumas - Kepindahan Thom Haye ke Persib Bandung memicu banyak perbincangan. Sebagian Bobotoh menyambut antusias, namun tak sedikit yang bertanya-tanya mengapa gelandang diaspora ini meninggalkan Eropa.

Jawabannya ternyata terkait erat dengan hilangnya status pemain Uni Eropa setelah ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Dikutip dari akun Youtube Yussa Nugraha, Sejak naturalisasi pada 2024, Haye memang tercatat sebagai pilar penting Timnas Indonesia dengan 14 penampilan.

Namun, status baru tersebut berdampak langsung pada kariernya di benua biru. Menurut Yussa Nugraha, pesepak bola asal Belanda yang lama berkarier di Eropa, keputusan Thom Haye meninggalkan paspor Belanda membuat peluangnya di Eropa nyaris tertutup.

Dengan paspor Belanda, Haye bebas berkarier di seluruh klub Eropa tanpa hambatan administratif. Namun setelah menjadi WNI, statusnya berubah menjadi pemain non-EU (non Uni Eropa). Di banyak liga besar, kuota pemain non-EU sangat terbatas.

Misalnya, La Liga Spanyol hanya memperbolehkan tiga pemain non-EU di skuad utama. Serie A Italia membatasi dua pemain non-EU per musim dengan syarat ketat.

Premier League Inggris bahkan lebih rumit, dengan izin kerja yang sulit didapat pemain dari negara dengan peringkat FIFA rendah, termasuk Indonesia.

Tak hanya itu, Eredivisie Belanda juga menetapkan aturan gaji minimum tinggi bagi pemain non-EU, sekitar €500 ribu per tahun. Kondisi ini membuat klub-klub lokal enggan merekrut pemain dengan status seperti Haye.

Akibatnya, meski memiliki pengalaman panjang bersama SC Heerenveen dan Almere City, peluangnya kembali ke Belanda semakin tipis. Dari sisi ekonomi dan sosial, hilangnya paspor Belanda juga berarti kehilangan sejumlah fasilitas, seperti tunjangan sosial dan akses mobilitas internasional yang lebih mudah.

Namun, status sebagai WNI membuka jalan baru di Asia. Liga-liga ASEAN memiliki kuota khusus untuk pemain Asia Tenggara, sehingga memudahkan langkah Haye berkarier di kawasan ini, termasuk bersama Persib Bandung.

Meski penuh risiko, keputusan Haye menjadi WNI bukan hanya soal karier, tetapi juga soal hati. Ia kini bisa membela Timnas Indonesia dan menjadi bagian dari proyek besar sepak bola nasional. Kehadirannya di Persib Bandung pun diharapkan bisa meningkatkan kualitas Liga 1 sekaligus memberi pengalaman berharga bagi para pemain muda lokal.

Dengan segala konsekuensinya, kisah Thom Haye adalah contoh nyata bagaimana regulasi kewarganegaraan bisa memengaruhi perjalanan karier seorang pesepak bola

Keputusan Thom Haye menjadi WNI berdampak besar pada kariernya di Eropa. Hilang status pemain EU membuat peluangnya semakin sempit di liga top Eropa

Viva, Banyumas - Kepindahan Thom Haye ke Persib Bandung memicu banyak perbincangan. Sebagian Bobotoh menyambut antusias, namun tak sedikit yang bertanya-tanya mengapa gelandang diaspora ini meninggalkan Eropa.

Jawabannya ternyata terkait erat dengan hilangnya status pemain Uni Eropa setelah ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Dikutip dari akun Youtube Yussa Nugraha, Sejak naturalisasi pada 2024, Haye memang tercatat sebagai pilar penting Timnas Indonesia dengan 14 penampilan.

Namun, status baru tersebut berdampak langsung pada kariernya di benua biru. Menurut Yussa Nugraha, pesepak bola asal Belanda yang lama berkarier di Eropa, keputusan Thom Haye meninggalkan paspor Belanda membuat peluangnya di Eropa nyaris tertutup.

Dengan paspor Belanda, Haye bebas berkarier di seluruh klub Eropa tanpa hambatan administratif. Namun setelah menjadi WNI, statusnya berubah menjadi pemain non-EU (non Uni Eropa). Di banyak liga besar, kuota pemain non-EU sangat terbatas.

Misalnya, La Liga Spanyol hanya memperbolehkan tiga pemain non-EU di skuad utama. Serie A Italia membatasi dua pemain non-EU per musim dengan syarat ketat.

Premier League Inggris bahkan lebih rumit, dengan izin kerja yang sulit didapat pemain dari negara dengan peringkat FIFA rendah, termasuk Indonesia.

Tak hanya itu, Eredivisie Belanda juga menetapkan aturan gaji minimum tinggi bagi pemain non-EU, sekitar €500 ribu per tahun. Kondisi ini membuat klub-klub lokal enggan merekrut pemain dengan status seperti Haye.

Akibatnya, meski memiliki pengalaman panjang bersama SC Heerenveen dan Almere City, peluangnya kembali ke Belanda semakin tipis. Dari sisi ekonomi dan sosial, hilangnya paspor Belanda juga berarti kehilangan sejumlah fasilitas, seperti tunjangan sosial dan akses mobilitas internasional yang lebih mudah.

Namun, status sebagai WNI membuka jalan baru di Asia. Liga-liga ASEAN memiliki kuota khusus untuk pemain Asia Tenggara, sehingga memudahkan langkah Haye berkarier di kawasan ini, termasuk bersama Persib Bandung.

Meski penuh risiko, keputusan Haye menjadi WNI bukan hanya soal karier, tetapi juga soal hati. Ia kini bisa membela Timnas Indonesia dan menjadi bagian dari proyek besar sepak bola nasional. Kehadirannya di Persib Bandung pun diharapkan bisa meningkatkan kualitas Liga 1 sekaligus memberi pengalaman berharga bagi para pemain muda lokal.

Dengan segala konsekuensinya, kisah Thom Haye adalah contoh nyata bagaimana regulasi kewarganegaraan bisa memengaruhi perjalanan karier seorang pesepak bola