Hitung hitungan Poin FIFA: Begini Dampak Duel Indonesia vs Lebanon, Jangan Sampai Kalah

Hitung hitungan poin FIFA jelang Indonesia vs Lebanon
Sumber :
  • instagram @timnasindonesia

Duel Timnas Indonesia vs Lebanon di FIFA Matchday akan berdampak besar pada ranking FIFA. Menang, imbang, atau kalah, masing-masing memberi pengaruh signifikan bagi Garuda

Viva, Banyumas - Timnas Indonesia akan kembali beraksi pada laga uji coba internasional FIFA Matchday September 2025 dengan menghadapi Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (8/9/2025) malam WIB. Pertandingan ini menjadi laga kedua skuad Garuda setelah sebelumnya menang telak 6-0 atas Taiwan.

Kemenangan atas Taiwan memang menghadirkan euforia, namun dari sisi ranking FIFA, dampaknya tidak terlalu signifikan. Pasalnya, Taiwan berada jauh di bawah Indonesia dalam daftar peringkat dunia.

Dari hasil tersebut, Indonesia hanya mendapatkan tambahan 3,25 poin dan naik satu posisi ke peringkat 117 dengan total 1.157,80 poin. Situasi berbeda akan terjadi ketika melawan Lebanon. Lawan asal Timur Tengah ini berada di peringkat 112 FIFA dengan koleksi 1.176,19 poin.

Karena Lebanon memiliki ranking lebih tinggi, laga kontra mereka memberi potensi poin lebih besar bagi Timnas Indonesia. Berdasarkan perhitungan sistem peringkat FIFA, inilah skenario yang akan terjadi:

  • Jika Indonesia menang: Garuda akan mendapat tambahan +5,17 poin. Hasil ini akan membuat Indonesia naik ke posisi 116 dunia dengan total 1.162,97 poin.
  • Jika imbang: Timnas Indonesia tetap mendapat keuntungan meski tipis, yakni tambahan +0,17 poin. Walau kecil, poin ini tetap menjaga stabilitas posisi di ranking.
  • Jika kalah: Konsekuensinya cukup berat. Indonesia akan kehilangan -4,83 poin yang bisa membuat posisi Garuda turun kembali di tabel peringkat FIFA.

Dari tiga kemungkinan tersebut, kemenangan jelas menjadi target utama. Selain memberikan poin signifikan, hasil positif melawan tim peringkat lebih tinggi juga meningkatkan kepercayaan diri sebelum tampil di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pertandingan kontra Lebanon juga menjadi simulasi penting karena lawan-lawan Indonesia di babak kualifikasi banyak berasal dari kawasan Timur Tengah.

Dengan gaya bermain fisik, pressing ketat, dan kekuatan duel udara, Lebanon bisa menjadi ujian berharga bagi Patrick Kluivert untuk mengukur kualitas skuadnya. Selain itu, laga ini juga akan memperlihatkan adaptasi para pemain naturalisasi anyar seperti Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra yang baru menjalani debut.

Kombinasi pemain muda, senior, dan naturalisasi diharapkan bisa membawa Garuda tampil solid. Kesimpulannya, duel Indonesia vs Lebanon bukan sekadar laga uji coba.

Hasilnya akan berpengaruh nyata pada ranking FIFA sekaligus menjadi barometer kekuatan Garuda jelang kompetisi resmi. Publik tentu menanti apakah Rizky Ridho cs mampu membawa pulang poin penuh dan mendekatkan Indonesia ke jajaran 100 besar dunia

Duel Timnas Indonesia vs Lebanon di FIFA Matchday akan berdampak besar pada ranking FIFA. Menang, imbang, atau kalah, masing-masing memberi pengaruh signifikan bagi Garuda

Viva, Banyumas - Timnas Indonesia akan kembali beraksi pada laga uji coba internasional FIFA Matchday September 2025 dengan menghadapi Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (8/9/2025) malam WIB. Pertandingan ini menjadi laga kedua skuad Garuda setelah sebelumnya menang telak 6-0 atas Taiwan.

Kemenangan atas Taiwan memang menghadirkan euforia, namun dari sisi ranking FIFA, dampaknya tidak terlalu signifikan. Pasalnya, Taiwan berada jauh di bawah Indonesia dalam daftar peringkat dunia.

Dari hasil tersebut, Indonesia hanya mendapatkan tambahan 3,25 poin dan naik satu posisi ke peringkat 117 dengan total 1.157,80 poin. Situasi berbeda akan terjadi ketika melawan Lebanon. Lawan asal Timur Tengah ini berada di peringkat 112 FIFA dengan koleksi 1.176,19 poin.

Karena Lebanon memiliki ranking lebih tinggi, laga kontra mereka memberi potensi poin lebih besar bagi Timnas Indonesia. Berdasarkan perhitungan sistem peringkat FIFA, inilah skenario yang akan terjadi:

  • Jika Indonesia menang: Garuda akan mendapat tambahan +5,17 poin. Hasil ini akan membuat Indonesia naik ke posisi 116 dunia dengan total 1.162,97 poin.
  • Jika imbang: Timnas Indonesia tetap mendapat keuntungan meski tipis, yakni tambahan +0,17 poin. Walau kecil, poin ini tetap menjaga stabilitas posisi di ranking.
  • Jika kalah: Konsekuensinya cukup berat. Indonesia akan kehilangan -4,83 poin yang bisa membuat posisi Garuda turun kembali di tabel peringkat FIFA.

Dari tiga kemungkinan tersebut, kemenangan jelas menjadi target utama. Selain memberikan poin signifikan, hasil positif melawan tim peringkat lebih tinggi juga meningkatkan kepercayaan diri sebelum tampil di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pertandingan kontra Lebanon juga menjadi simulasi penting karena lawan-lawan Indonesia di babak kualifikasi banyak berasal dari kawasan Timur Tengah.

Dengan gaya bermain fisik, pressing ketat, dan kekuatan duel udara, Lebanon bisa menjadi ujian berharga bagi Patrick Kluivert untuk mengukur kualitas skuadnya. Selain itu, laga ini juga akan memperlihatkan adaptasi para pemain naturalisasi anyar seperti Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra yang baru menjalani debut.

Kombinasi pemain muda, senior, dan naturalisasi diharapkan bisa membawa Garuda tampil solid. Kesimpulannya, duel Indonesia vs Lebanon bukan sekadar laga uji coba.

Hasilnya akan berpengaruh nyata pada ranking FIFA sekaligus menjadi barometer kekuatan Garuda jelang kompetisi resmi. Publik tentu menanti apakah Rizky Ridho cs mampu membawa pulang poin penuh dan mendekatkan Indonesia ke jajaran 100 besar dunia