Vanenburg Pasang Badan untuk Rafael Struick Usai Gagal Bawa Timnas U23 Lolos:Tak Adil Hanya Salahkan Satu Pemain

Vanenburg bela Struick usai gagal bawa U23 lolos
Sumber :
  • instagram @rafaelstruick

Vanenburg membela Rafael Struick yang disorot usai Garuda Muda gagal ke Piala Asia U23 2026. Menurutnya, kegagalan tim tak bisa ditumpukan pada satu pemain saja

Viva, Banyumas - Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Korea Selatan pada laga terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa (9/9/2025), meninggalkan kekecewaan mendalam.

Garuda Muda harus tersingkir setelah kalah 0-1, hasil yang membuat mereka gagal melangkah ke putaran final di Arab Saudi. Di tengah kekecewaan publik, sorotan tajam mengarah kepada penyerang muda, Rafael Struick.

Pemain berusia 22 tahun itu dianggap gagal memberi kontribusi signifikan meski turun sebagai starter. Namun, pelatih Gerald Vanenburg segera angkat bicara untuk membela anak asuhnya tersebut.

Vanenburg Bela Struick

Menurut Vanenburg, tidak adil jika kegagalan tim hanya ditumpukan pada satu pemain. Ia menegaskan bahwa sepak bola adalah permainan kolektif yang melibatkan seluruh anggota tim, bukan sekadar individu.

“Rafael sama seperti pemain lain. Tak adil kalau hanya membicarakan satu pemain karena ini menyangkut seluruh tim,” ujar Vanenburg dalam konferensi pers usai laga Di Sidoarjo kepada awak media pada 10 September 2025.

Faktor Jam Terbang

Penampilan Struick dinilai menurun dibandingkan edisi sebelumnya. Pada Piala Asia U-23 2024 di Qatar, ia sempat menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol yang menyingkirkan Korea Selatan di babak perempat final.

Namun kali ini, cerita berbeda. Data Transfermarkt mencatat, Struick yang kini membela Dewa United baru tampil selama 96 menit dari tiga pertandingan di BRI Liga 1 musim 2025/2026. Minimnya menit bermain membuat kondisi fisik dan performanya belum optimal ketika dipercaya membela Garuda Muda.

Vanenburg menilai situasi itu sangat memengaruhi kontribusi Struick di lapangan. Kurangnya jam terbang kompetitif otomatis berdampak pada kepercayaan diri dan efektivitasnya sebagai penyerang.

Kekalahan dari Korea Selatan membuat Indonesia hanya finis sebagai runner-up Grup J dengan empat poin. Sayangnya, raihan itu tidak cukup untuk menempatkan mereka di posisi empat besar runner-up terbaik.

Alhasil, tiket ke putaran final Piala Asia U-23 2026 harus lepas dari genggaman. Meski gagal mengulang sejarah manis edisi 2024, Vanenburg meminta publik tetap memberi dukungan positif. Evaluasi tentu akan dilakukan, namun menyalahkan satu pemain bukanlah solusi untuk membangun masa depan Timnas U-23 yang lebih kuat

Vanenburg membela Rafael Struick yang disorot usai Garuda Muda gagal ke Piala Asia U23 2026. Menurutnya, kegagalan tim tak bisa ditumpukan pada satu pemain saja

Viva, Banyumas - Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Korea Selatan pada laga terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa (9/9/2025), meninggalkan kekecewaan mendalam.

Garuda Muda harus tersingkir setelah kalah 0-1, hasil yang membuat mereka gagal melangkah ke putaran final di Arab Saudi. Di tengah kekecewaan publik, sorotan tajam mengarah kepada penyerang muda, Rafael Struick.

Pemain berusia 22 tahun itu dianggap gagal memberi kontribusi signifikan meski turun sebagai starter. Namun, pelatih Gerald Vanenburg segera angkat bicara untuk membela anak asuhnya tersebut.

Vanenburg Bela Struick

Menurut Vanenburg, tidak adil jika kegagalan tim hanya ditumpukan pada satu pemain. Ia menegaskan bahwa sepak bola adalah permainan kolektif yang melibatkan seluruh anggota tim, bukan sekadar individu.

“Rafael sama seperti pemain lain. Tak adil kalau hanya membicarakan satu pemain karena ini menyangkut seluruh tim,” ujar Vanenburg dalam konferensi pers usai laga Di Sidoarjo kepada awak media pada 10 September 2025.

Faktor Jam Terbang

Penampilan Struick dinilai menurun dibandingkan edisi sebelumnya. Pada Piala Asia U-23 2024 di Qatar, ia sempat menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol yang menyingkirkan Korea Selatan di babak perempat final.

Namun kali ini, cerita berbeda. Data Transfermarkt mencatat, Struick yang kini membela Dewa United baru tampil selama 96 menit dari tiga pertandingan di BRI Liga 1 musim 2025/2026. Minimnya menit bermain membuat kondisi fisik dan performanya belum optimal ketika dipercaya membela Garuda Muda.

Vanenburg menilai situasi itu sangat memengaruhi kontribusi Struick di lapangan. Kurangnya jam terbang kompetitif otomatis berdampak pada kepercayaan diri dan efektivitasnya sebagai penyerang.

Kekalahan dari Korea Selatan membuat Indonesia hanya finis sebagai runner-up Grup J dengan empat poin. Sayangnya, raihan itu tidak cukup untuk menempatkan mereka di posisi empat besar runner-up terbaik.

Alhasil, tiket ke putaran final Piala Asia U-23 2026 harus lepas dari genggaman. Meski gagal mengulang sejarah manis edisi 2024, Vanenburg meminta publik tetap memberi dukungan positif. Evaluasi tentu akan dilakukan, namun menyalahkan satu pemain bukanlah solusi untuk membangun masa depan Timnas U-23 yang lebih kuat