Festival Literasi Temanggung 2025: Gerakkan Generasi Muda untuk Kembali Jatuh Cinta pada Buku

Bupati Temanggung buka Festival Literasi 2025
Sumber :
  • Pemkab Purworejo

Festival Literasi Temanggung 2025 hadir menggerakkan generasi muda untuk kembali mencintai buku, menyalakan semangat membaca, dan memperkuat budaya literasi di era digital

Cetak Prestasi! Siswi SMA di Purbalingga Melaju Cemerlang Ajang Miss Teenager Indonesia 2025

Viva, Banyumas - Di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan perilaku masyarakat terhadap informasi, Pemerintah Kabupaten Temanggung terus berupaya menumbuhkan kembali minat baca, terutama di kalangan generasi muda.

Salah satu langkah nyata tersebut diwujudkan melalui Festival Literasi Temanggung 2025, yang resmi dibuka oleh Bupati Temanggung Agus Setyawan di halaman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Temanggung, Rabu (8/10/2025). Dalam sambutannya, Bupati Agus Setyawan menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan gerakan sosial untuk menghidupkan kembali budaya literasi di era digital.

Indra Sjafrie Kembali Pimpin Timnas Indonesia U23, Target Emas SEA Games 2025 Pengamat Nilai Keputusan Tepat

“Bahwa di era digital seperti ini, memang tantangan besar bagi perpustakaan. Namun keberadaan Perpustakaan Daerah adalah simbol bahwa kita masih suka membaca dan masih butuh buku,” ujar Bupati Agus pada 8 Oktober 2025 di Halaman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Temanggung.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Temanggung, Panca Dewi Agus Setyawan, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak peningkatan budaya literasi di berbagai lapisan masyarakat.

Malaysia Disanksi, Facundo Garces Kembali Jadi Pemain Argentina

Dengan mengusung tema “Buku Gerakkan Kreasi, Literasi Nyalakan Generasi,” festival ini menjadi ruang ekspresi bagi pelajar, komunitas literasi, dan masyarakat umum untuk berbagi inspirasi.

Selama lima hari penyelenggaraan, festival menghadirkan 49 penampilan karya literasi dari sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP, serta 40 stand pameran dari berbagai sekolah dan perpustakaan desa.

Setiap stand menampilkan program unggulan dan inovasi dalam mengembangkan literasi di wilayah masing-masing. Kepala Dinpusip Temanggung menyampaikan bahwa tujuan utama festival ini adalah memperkenalkan kembali fungsi dan peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan, inovasi, dan kreativitas masyarakat.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa literasi tidak hanya tentang membaca buku, tetapi juga bagaimana mengubah pengetahuan menjadi karya nyata,” tuturnya.

Selain pameran buku, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan seperti bedah buku, pentas seni literasi, hingga lokakarya menulis kreatif bagi pelajar.

Dengan dukungan penuh pemerintah daerah dan komunitas pustaka, Festival Literasi Temanggung menjadi momentum penting untuk menyalakan semangat membaca dan menulis di kalangan anak muda.

Festival ini diharapkan mampu melahirkan generasi Temanggung yang cerdas, kritis, dan kreatif—serta menjadi contoh bagaimana literasi dapat menjadi fondasi pembangunan sumber daya manusia unggul di masa depan