Cuaca Tak Menentu, Petani Magelang Temukan Cara Unik Keringkan Tembakau Tanpa Sinar Matahari

Petani Magelang keringkan tembakau krosok
Sumber :
  • Pemkab Magelang

Petani Magelang berinovasi mengeringkan tembakau tanpa sinar matahari. Cara diangin-anginkan ini efisien, ramah cuaca ekstrem, dan tetap diminati pabrikan rokok lokal

WhatsApp Uji Fitur Username, Bisa Chat Tanpa Nomor HP!

Viva, Banyumas - Fluktuasi cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini tidak mematahkan semangat petani tembakau di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketika panas matahari sulit diandalkan, para petani justru menemukan cara unik untuk tetap mengeringkan hasil panen mereka tanpa mengandalkan sinar matahari langsung.

Metode baru itu dikenal dengan istilah tembakau krosok, di mana daun tembakau tidak lagi dijemur di bawah terik matahari, melainkan cukup diangin-anginkan di tempat teduh yang terlindung dari air hujan.

Daftar Petinggi BGN Didominasi Eks Militer, Program Makan Bergizi Gratis Tanpa Ahli Gizi

Cara ini dinilai lebih efisien dan hemat biaya, meskipun waktu pengeringannya relatif lebih lama. Menurut Widiarto Tri Saksono, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, metode ini kini banyak diterapkan di kawasan dataran tinggi seperti lereng Gunung Merbabu dan Merapi, terutama di Kecamatan Ngablak dan Pakis.

“Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi membuat pengeringan tradisional sulit dilakukan. Karena itu, petani mulai beralih ke pengeringan dengan tiupan angin,” ujarnya, Senin (13/10) dikutip dari Pemkab Magelang.

Jenazah Pemuda Australia Dikirim Tanpa Jantung Dari Bali: Otoritas Australia Minta Penjelasan dari Indonesia

Cara pengeringan tembakau krosok tergolong sederhana. Sistiyana, staf Bidang Perkebunan, menjelaskan bahwa bagian pangkal daun tembakau ditusuk dengan bilahan bambu, lalu digantung dalam ruangan yang terlindung dari hujan.

Proses ini bisa memakan waktu 15 hingga 20 hari, tergantung tingkat kelembapan udara di daerah tersebut. Meski terkesan sederhana, hasilnya justru memuaskan. Tembakau krosok tetap memiliki kualitas baik dan diminati oleh pabrikan rokok lokal.

Salah satunya adalah PR HS, produsen rokok kretek asal Magelang yang kini tengah naik daun. Produk HS seperti HS Original, HS Slim, dan HS Click diketahui menyerap tembakau krosok dari petani lokal.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, menambahkan bahwa inovasi ini menjadi bentuk adaptasi petani terhadap perubahan iklim.

“Tembakau krosok lebih cepat laku dan lebih stabil dalam pasokan. Selain itu, pabrikan juga mulai melirik kualitasnya karena aroma dan warna yang khas,” jelasnya.

Selain menguntungkan secara ekonomi, metode ini juga membuka peluang kemitraan antara petani dan industri rokok lokal.

Beberapa petani bahkan dipercaya memasok hingga 40 ton tembakau krosok per musim, sebuah capaian yang membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat menjaga ketahanan ekonomi daerah