Diserbu Sejak Subuh! SPMB SMPN 1 Purbalingga Jadi Rebutan Ribuan Pendaftar

Antrean panjang calon siswa di SMPN 1 Purbalingga
Sumber :
  • Pemkab Purbalingga

Viva, Banyumas - Pelaksanaan SPMB tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Purbalingga resmi dimulai pada Senin, 23 Juni 2025. Sejak hari pertama, SMPN 1 Purbalingga langsung menjadi incaran utama para orang tua dan calon siswa.

Berniat Wudhu, Nenek di Selakambang Purbalingga Malah Jatuh ke Sumur Evakuasi Dramatis 2 Jam!

Antusiasme luar biasa terlihat dari ribuan pendaftar yang memadati area sekolah, menjadikannya rebutan paling sengit di antara sekolah-sekolah favorit lainnya. Tingginya minat terhadap SMPN 1 Purbalingga membuat proses SPMB berjalan sangat padat sejak pagi buta.

Demi menghindari kekacauan, pihak sekolah menerapkan sistem antrean terbatas agar ribuan pendaftar bisa dilayani secara tertib. Sekolah ini menjadi rebutan karena dikenal memiliki reputasi unggul dalam bidang akademik dan ekstrakurikuler.

Kapolres dan Dandim Purbalingga Satu Panggung, Ajak Pemuda Jadi Pemimpin Berkarakter

Dengan kuota terbatas hanya untuk 288 siswa, SMPN 1 Purbalingga menjadi sasaran utama ribuan pendaftar dari berbagai wilayah. Tak heran jika dalam proses SPMB, sekolah ini selalu masuk daftar rebutan paling ketat.

Para calon siswa dan orang tua pun rela datang sejak subuh demi mendapatkan peluang lebih besar untuk diterima. Dilansir dari laman Pemkab Purbalingga, Sistem pendaftaran yang dilakukan secara luring dan daring melalui laman https://purbalingga.spmb.id, tetap tak menyurutkan antusiasme orang tua untuk datang langsung ke sekolah.

Jangan Lewatkan! Festival Kentongan Purbalingga 2025 Siap Hibur Warga dengan Irama dan Warna Lokal di 12 Oktober 2025

Nomor antrean sudah dibagikan sejak pukul 05.00 pagi, jauh sebelum proses verifikasi dimulai pukul 08.00 WIB. Hingga pukul 11.00 siang, lebih dari 400 calon siswa telah mengantre untuk aktivasi akun dan verifikasi berkas.

Ketua Panitia SPMB SMPN 1 Purbalingga, Didik Kamseno, menjelaskan bahwa pihak sekolah telah mengantisipasi lonjakan pendaftar dengan sistem antrean terbatas.

Halaman Selanjutnya
img_title