Seruan Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati: Anak Muda Berhenti Mengeluh, Ciptakan Lapangan Kerja Sendiri

Rahayu ajak anak muda bangkit jadi pencipta lapangan kerja
Sumber :
  • instagram @rahayusaraswati

Viva, Banyumas - Generasi muda Indonesia diimbau untuk tidak terus-menerus mengandalkan pemerintah dalam mencari pekerjaan. Imbauan tersebut datang dari Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus keponakan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pernyataannya, Rahayu Saraswati keponakan presiden Prabow menegaskan bahwa terlalu bergantung pada lowongan kerja pemerintah adalah pola pikir yang sudah ketinggalan zaman.

Anak Muda RI Krisis Pekerjaan! Laporan Global Sebut Tingkat Pengangguran Tertinggi di Asia

Ia menyebutnya sebagai warisan cara berpikir era kolonial, di mana masyarakat cenderung pasif dan hanya menunggu bantuan dari penguasa.

"Kalau kalian terus-menerus berharap dapat kerja dari pemerintah, itu sama saja dengan pola pikir kolonial," tegas Rahayu dalam sebuah kesempatan wawancara dilansir dari akun Instagram @nyinyir_update_official. Menurut Rahayu, saat ini adalah waktu yang tepat bagi generasi muda untuk bangkit dan menjadi pencipta lapangan kerja.

Tunku Ismail Tuduh Indonesia Vietnam, FAM Justru Akui Kesalahan Sendiri

Ia mendorong anak muda agar tidak hanya mencari kerja, tetapi juga berani membangun usaha sendiri di berbagai bidang yang sesuai dengan kemampuan mereka.

"Kalau lo bisa masak, bikinlah bisnis kuliner. Bisa jahit, bikinlah bisnis fesyen," ujarnya.

Resmi Diluncurkan! Program Beasiswa Sarjana Temanggung Buka Jalan Anak Muda ke Kampus Bergengsi

Ia meyakini bahwa kreativitas anak muda Indonesia sangat besar dan hanya butuh diarahkan ke jalur yang produktif. Dunia bisnis menjadi salah satu sektor yang menurutnya sangat potensial di masa depan, apalagi dengan dukungan perkembangan teknologi digital dan media sosial yang bisa digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa.

Selain soal lapangan kerja, Rahayu juga menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda. Menyimpan uang dalam bentuk tabungan saja dianggapnya tidak cukup. Ia mendorong anak-anak muda untuk mulai berinvestasi dan mengelola keuangan secara bijak sejak dini.

Halaman Selanjutnya
img_title