Kiromal Katibin, Anak Penjual di Alun Alun Batang yang Jadi Juara Dunia Panjat Tebing

Kiromal Katibin, juara dunia speed climbing asal Batang
Sumber :
  • Pemkab Batang

Viva, Banyumas -Kiromal Katibin, atlet panjat tebing asal Batang, Jawa Tengah, baru saja menorehkan sejarah besar bagi dunia olahraga Indonesia. Pria yang akrab disapa Kiki ini sukses menduduki peringkat 1 dunia kategori speed climbing versi International Federation of Sport Climbing (IFSC) dengan total poin 4.255 per Agustus 2025.

Kasus Mengejutkan di Batang! Pria 39 Tahun Ditangkap Usai Diduga Lecehkan Anak Calon Istri

Prestasi ini membuat namanya melambung, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang meraih mimpi. Perjalanan Kiki menuju puncak dunia tidaklah mudah. Sejak kecil, ia sering menemani ibunya berjualan di Alun-alun Batang.

Dari situlah kisahnya bermula. Saat berusia 9 tahun, Kiki melihat latihan panjat tebing yang digelar di alun-alun. Rasa penasaran itu membuatnya mencoba dan akhirnya jatuh cinta pada olahraga ekstrem ini. Bakat Kiki semakin terasah ketika bertemu dengan Yusnita, pelatih panjat tebing yang mendidiknya hingga menjadi atlet nasional. Dukungan keluarga, terutama doa sang ibu, menjadi fondasi kuat bagi perjalanan kariernya.

Stok Aman 7 Bulan, Produksi 5 Ton per Hari: Fakta Mengejutkan dari Gudang Bulog Batang

“Ibu selalu support saya, saya selalu meminta doa sebelum bertanding,” ujar Kiki dikutip dari Pemkab Batang. Meski kini berstatus sebagai atlet dunia, Kiki kerap mendapat tawaran untuk pindah dan membela daerah lain. Namun, ia dengan tegas menolak. Baginya, Batang adalah tanah kelahiran yang harus dibela.

“Rasanya kalau saya pindah, saya seperti pengecut yang tidak membela tanah lahir sendiri. Saya akan bertahan membawa nama Batang,” tegasnya. Selain menorehkan prestasi di level dunia, Kiki kini memiliki target yang lebih besar.

Anak SMP Boyolali Dilecehkan Kakek Tiri, Terkuak Oleh Guru Temukann Luka Sayatan di Tangan Korban

Ia berambisi untuk membawa pulang medali emas Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat, serta berprestasi di Asian Games 2026 Jepang.

“Target saya di Olimpiade Los Angeles 2028 bisa meraih emas,” ucapnya penuh semangat. Pelatih FPTI Batang, Yusnita, mengaku bangga atas pencapaian anak didiknya. Ia menilai, kerja keras, konsistensi latihan, serta mental baja Kiki adalah kunci keberhasilannya.

“Dari kecil Kiki sudah tekun. Sekarang perjuangan itu membawanya menjadi juara dunia,” kata Yusnita. Prestasi Kiromal Katibin menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih mimpi. Dari seorang anak penjual di alun-alun, ia kini menjadi atlet kelas dunia yang membanggakan Indonesia.

Kisahnya diharapkan bisa memotivasi anak muda untuk tidak menyerah, apapun latar belakang mereka. Dengan dukungan penuh dari masyarakat Batang dan pemerintah daerah, Kiki terus melangkah menuju panggung olahraga internasional.

Semua mata kini tertuju pada langkahnya menuju Olimpiade 2028, di mana mimpi emas sudah menanti untuk diraih