Heboh! List 29 Musisi Batalkan Tampil di Pestapora 2025 Gara Gara Kontroversi Sponsor PT Freeport
- instagram @pestapora
Kontroversi sponsor Freeport di Pestapora 2025 berujung mundurnya 29 musisi. Panitia putus kontrak dan minta maaf, namun festival musik tetap berjalan hingga hari terakhir
Viva, Banyumas - Festival musik Pestapora 2025 yang seharusnya menjadi pesta besar pecinta musik Tanah Air justru berubah menjadi sorotan karena skandal sponsor. Publik dikejutkan saat terungkap bahwa penyelenggara menjalin kerja sama dengan PT Freeport Indonesia.
Fakta ini memicu gelombang kritik tajam di media sosial sejak hari pertama gelaran, Jumat (5/9/2025). Setelah menuai protes keras, pihak Pestapora akhirnya memutus kontrak sponsorship. Melalui pengumuman resmi di Instagram pada Sabtu (6/9/2025), mereka menegaskan tidak lagi terafiliasi dengan Freeport.
Festival Director Pestapora, Kiki Ucup, bahkan menyampaikan permintaan maaf terbuka atas kelalaian tersebut. Ia menekankan bahwa tidak ada dana dari Freeport yang mengalir ke pihak penyelenggara, sekaligus memastikan perusahaan tambang itu tidak akan hadir di panggung maupun area festival.
Meski begitu, Kiki mengakui segala konsekuensi finansial akibat pemutusan kerja sama menjadi tanggung jawab penuh Pestapora 2025. Meski Freeport resmi diputus, badai belum berakhir. Sebanyak 29 musisi dan band memutuskan mundur dari line-up penampilan.
Keputusan itu menjadi bentuk solidaritas sekaligus penolakan terhadap kerja sama awal Pestapora dengan Freeport. Adapun 29 musisi yang mundur sebagai berikut dikutip dari viva:
- Leipzig
- Durga
- Xinlie
- Kelelawar Malam
- Negatifa
- Rebellion Rose
- Rekah
- Sukatani
- Ornament
- The Jeblogs
- Rrag
- Pelteras
- Kenyakingdown
- Swellow
- Navicula
- .Feast
- Hindia
- The Cottons
- Tarrkam
- Centra HC
- Keepitreal
- The Panturas
- Petra Sihombing
- Bilal Indrajaya
- Skandal R
- Reruntuh
- Cloudburst
- Kenya
- Filler
Salah satu yang paling vokal adalah band punk Sukatani. Melalui unggahan di media sosial, mereka menyatakan baru mengetahui adanya sponsor Freeport beberapa jam sebelum tampil. Bersama kolektif musisi lain, Sukatani mendesak panitia agar segera mengakhiri kerja sama.
Setelah kontrak resmi diputus, mereka tetap memilih mundur dari festival sebagai sikap konsisten terhadap prinsip yang dipegang.
Hengkangnya 29 musisi jelas menjadi pukulan telak bagi Pestapora 2025. Line-up yang semula meriah kini berkurang drastis. Meski begitu, panitia memastikan acara tetap berlangsung hingga hari terakhir pada Minggu (7/9/2025).
Publik kini menyoroti pentingnya transparansi sponsor dalam acara musik besar. Keterlibatan Freeport dianggap menciderai semangat independensi festival yang selama ini menjadi daya tarik Pestapora.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi industri musik Indonesia. Penyelenggara festival diharapkan lebih selektif dalam menjalin kerja sama, agar tidak merusak kepercayaan publik dan ekosistem musik lokal.
Meskipun dihantam kontroversi, Pestapora 2025 tetap menjadi cermin dinamika antara bisnis, musik, dan idealisme yang terus berhadapan di ruang publik