Penyaluran KUR di Jateng Tembus Rp30,48 Triliun, Tertinggi Se Indonesia Provinsi Terdepan Serap Kredit Usaha Rakyat 2025

Penyaluran KUR di Jateng cetak rekor nasional
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Penyaluran KUR Jawa Tengah tembus Rp30,48 triliun hingga Agustus 2025, tertinggi se-Indonesia. Capaian ini dorong UMKM, pertanian, dan industri padat karya

Menkeu Purbaya Yudhi Siap Pangkas Dana MBG, Luhut Sebut Serapan Sudah Baik dan Dorong Ekonomi Rakyat

Viva, Banyumas - Pemerintah mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) nasional hingga 31 Agustus 2025 telah mencapai Rp180,01 triliun atau sekitar 62,62 persen dari target Rp287,47 triliun. Dari jumlah tersebut, Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan penyaluran KUR terbesar di Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, mengungkapkan bahwa Jawa Tengah menyalurkan KUR sebesar Rp30,48 triliun atau 16,9 persen dari total nasional. Penyaluran ini menjangkau 590.316 debitur di berbagai sektor usaha.

Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun ke BRI, Intip Angsuran KUR Oktober 2025 yang Bisa Ringankan UMKM

“Data ini membuktikan bahwa pelaku UMKM di Jawa Tengah benar-benar memanfaatkan KUR secara optimal. Penyaluran ini juga tidak lepas dari peran PT Jamkrida sebagai penjamin risiko dan Bank Jateng sebagai penyalur utama,” jelas Ferry dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi dan Optimalisasi Penyaluran KUR Alsintan dan Kredit Industri Padat Karya (KIPK) di Semarang, Selasa (9/9/2025).

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, turut menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah daerah, perbankan, penjamin, dan para pelaku usaha.

DPR Apresiasi Menkeu Purbaya Tunda Pajak Marketplace, UMKM Dapat Ruang Bernapas di Tengah Pemulihan Ekonomi Nasional

“Alhamdulillah, penyerapan KUR di Jawa Tengah menjadi yang terbesar secara nasional. Harapan kami, KUR tidak hanya memperkuat sektor pertanian melalui Kredit Alsintan, tetapi juga menggerakkan industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Gus Yasin.

Kredit Alsintan (alat dan mesin pertanian) dinilai sangat penting untuk mendukung produktivitas petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan. Sementara itu, Kredit Industri Padat Karya diyakini mampu mendorong penciptaan lapangan kerja baru, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
img_title