UNICEF Peringatkan Ledakan Obesitas Anak: Gula Tinggi Jadi Sorotan Utama

Ilustrasi Gula
Sumber :
  • Freepik

VIVA, Banyumas – Gelombang krisis gizi kini bergeser arah. Jika dulu malnutrisi identik dengan kekurangan gizi, laporan terbaru UNICEF justru menyoroti ledakan kasus obesitas anak di berbagai belahan dunia.

Dukung PHBS Warga, Pemkab Banyumas dan Yayasan Taharah Resmikan Fasilitas MCK di Pasar Kidul

Dari bayi yang sejak dini dicekoki minuman manis hingga iklan yang menyesatkan, pola konsumsi gula berlebih kian mengkhawatirkan—terutama di Indonesia.

Melansir dari RRI, UNICEF merilis laporan global yang mengungkap krisis gizi bergeser dari kekurangan menjadi kelebihan.

Muncul Nama Baru, Rekan Senegara STY Diisukan Tangani Timnas Indonesia Andai Patrick Kluivert Out

Kasus obesitas anak kini meningkat signifikan, bahkan melampaui angka malnutrisi di sejumlah kawasan dunia. Penyebab utamanya: konsumsi makanan dan minuman olahan tinggi gula yang terus melonjak.

Menurut UNICEF, kurangnya regulasi, pelabelan menyesatkan, dan pemasaran agresif memperparah situasi.

Bupati Banyumas Ungkap Gebyar Pendidikan Nonformal Jadi Kunci Kurangi Anak Tak Sekolah

Di banyak negara, bayi bahkan sudah mengenal makanan dan minuman manis olahan sejak usia sangat muda.

Konsumsi gula berlebih sejak dini terbukti memicu obesitas anak, menurunkan imunitas, dan meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Halaman Selanjutnya
img_title