Bahlil Tepis Isu Kelangkaan BBM Hingga Karyawan Shell di PHK, Sarankan Shell dan BP AKR Beli Pasokan dari Pertamina
- instagram @Bahlillahadalia
Bahlil Lahadalia bantah isu BBM langka di SPBU Shell akibat izin impor. Ia mendorong Shell dan BP AKR bekerja sama dengan Pertamina untuk menjaga stok tetap aman
Viva, Banyumas - Isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU Shell dan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ramai dibicarakan di media sosial. Banyak warganet menuding krisis stok terjadi akibat pemerintah enggan menambah kuota impor BBM untuk perusahaan swasta.
Menanggapi rumor tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak sepenuhnya benar. Ia memastikan pemerintah telah memberikan kuota impor BBM kepada SPBU swasta sesuai ketentuan yang berlaku, bahkan meningkat sekitar 10 persen dibanding tahun 2024.
“Kelangkaan BBM di Shell atau SPBU swasta lainnya bukan karena izin impor yang tidak diberikan. Pemerintah sudah menetapkan kuota sesuai kebutuhan pasar,” ujar Bahlil dikutip dari tvonenews. Menurutnya, apabila kebutuhan pasokan masih belum terpenuhi, perusahaan swasta seperti Shell dan BP AKR dapat berkolaborasi dengan Pertamina untuk memperoleh tambahan suplai.
Kolaborasi tersebut, kata Bahlil, merupakan langkah cepat untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat.
“Energi adalah hajat hidup orang banyak dan harus tetap berada di bawah pengawasan negara. Jika ada kendala teknis, swasta bisa segera melakukan pembelian dari Pertamina,” imbuhnya.
Sementara itu, manajemen Shell Indonesia melalui Ingrid Siburian, President Director & Managing Director Mobility, mengakui adanya penyesuaian operasional akibat pasokan bensin yang terbatas. Penyesuaian mencakup pengurangan jam layanan, jumlah staf di lapangan, hingga penghentian sementara penjualan beberapa varian bensin seperti Shell Super, V-Power, dan V-Power Nitro+.
