UEFA Siap Voting 23 September 2025: Israel Terancam Didepak dari Sepak Bola Eropa!

UEFA siap depak Israel dari sepak bola Eropa
Sumber :
  • pexel @karolina-grabowska

UEFA akan voting 23 September 2025 untuk menentukan nasib Israel. Mayoritas anggota dukung pengeluaran, Israel panik lobi, dunia menanti keputusan bersejarah

Manajemen Vakum, Persibat Batang Terancam Absen di Liga 4 Jawa Tengah 2025 2026

Viva, Banyumas - Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dikabarkan tengah bersiap menggelar voting bersejarah yang dapat mengubah peta sepak bola internasional. Dalam rapat yang dijadwalkan pada Selasa, 23 September 2025, mayoritas anggota diperkirakan akan menyetujui pengeluaran Israel dari keanggotaan UEFA, menyusul desakan keras dari berbagai pihak, termasuk Qatar.

Keputusan ini muncul setelah insiden militer yang melibatkan Israel dan Doha pada pekan lalu, yang memicu kecaman global. Tekanan politik dan kemanusiaan tersebut merembet ke ranah olahraga, memunculkan wacana serius tentang eksistensi Israel di kompetisi Eropa.

FIFA Tak Bisa Sembarang Hukum Israel, Picu Kritik Standar Ganda

Menurut laporan Israel Hayom yang dikutip media internasional, mayoritas federasi sepak bola anggota UEFA mendukung langkah tegas tersebut. Hanya dua hingga tiga negara yang disebutkan akan menolak atau bersikap netral dalam proses voting. Kondisi ini menandakan peluang Israel untuk tetap bertahan di UEFA sangat tipis.

Israel sendiri tengah dilanda kekhawatiran. Federasi Sepak Bola Israel (IFF) dikabarkan melakukan lobi intensif ke negara-negara sekutu agar keputusan tersebut batal diambil.

Dana Pusat Terancam Stop, Nasib Batik Solo Trans di Ujung Tanduk 2026

Namun, menurut analis olahraga internasional, peluang lobi tersebut berhasil sangat kecil mengingat opini global yang semakin keras terhadap tindakan militer Israel. Federasi Israel disebut berupaya keras untuk menghindari pembekuan keanggotaan.

Mereka menilai keputusan UEFA sarat dengan kepentingan politik dan dapat merugikan masa depan sepak bola di negaranya.

Meski demikian, sebagian besar anggota UEFA menilai langkah ini penting untuk menjaga integritas olahraga dari konflik politik dan militer yang berpotensi mencoreng citra internasional.

Jika Israel resmi dikeluarkan, tim nasional mereka tidak bisa lagi mengikuti turnamen resmi UEFA, termasuk kualifikasi Euro. Klub-klub Israel pun akan kehilangan hak tampil di Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League.

Hal ini tentu akan menjadi pukulan telak bagi sepak bola Israel, baik secara prestasi maupun finansial. Kasus Israel ini berpotensi menjadi preseden penting dalam dunia olahraga internasional. UEFA bisa menjadi federasi besar pertama yang berani mengambil keputusan politik ekstrem dengan mendepak satu negara anggotanya.

Langkah tersebut juga dapat mendorong organisasi olahraga lain, termasuk FIFA, untuk mengambil sikap serupa. Bagi banyak pihak, keputusan UEFA bukan hanya soal sepak bola, tetapi juga soal etika dan tanggung jawab sosial.

Apakah olahraga benar-benar bisa netral dari politik? Jawaban atas pertanyaan ini akan terlihat setelah hasil voting diumumkan