1750 Koperasi Merah Putih Beroperasi di Jateng, Tertinggi Nasional!
- Pemprov Jateng
Jawa Tengah catat 1.750 koperasi Merah Putih sudah beroperasi, terbanyak se-Indonesia. Zulhas beri apresiasi, target 10 ribu koperasi nasional terus dikejar
Viva, Banyumas - Provinsi Jawa Tengah mencatat prestasi membanggakan dalam pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. Hingga akhir Agustus 2025, sebanyak 1750 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) sudah resmi beroperasi di wilayah ini, menjadikannya sebagai provinsi dengan jumlah koperasi Merah Putih terbanyak di Indonesia.
Capaian ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas). Ia menyebut Jawa Tengah menjadi motor penggerak utama dalam gerakan nasional pengembangan koperasi.
“Jawa Tengah sampai hari ini tertinggi dalam pembentukan koperasi yang sudah jalan. Saya terima kasih pada Pak Gubernur Ahmad Luthfi, ini prestasi luar biasa,” kata Zulhas seusai Rapat Konsolidasi Satgas Nasional dan Satgas Provinsi di Grhadika Bhakti Praja, Kamis (28/8/2025).
Menurut Zulhas, target pemerintah adalah menghadirkan 10 ribu koperasi Merah Putih beroperasi di seluruh Indonesia. Dengan capaian Jawa Tengah, ia optimistis target nasional dapat segera terpenuhi.
“Kalau Jawa Tengah bisa sampai 2 ribu koperasi, kita aman. Ini contoh nyata bagaimana provinsi bisa jadi penggerak ekonomi berbasis koperasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Zulhas juga menekankan pentingnya sinergi antara koperasi, pemerintah daerah, dan lembaga terkait dalam memperkuat ketahanan pangan serta distribusi bahan pokok. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menambahkan bahwa koperasi Merah Putih akan menjadi mitra strategis dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Seluruh kebutuhan bahan untuk program tersebut diwajibkan diserap dari koperasi Merah Putih di daerah.
“Iya, wajib. Bahan pangan untuk program MBG harus dibeli dari koperasi Merah Putih. Ini sekaligus memperkuat ekonomi desa,” tegas Budi Arie.
Selain itu, KDMP juga mendapat akses pinjaman hingga Rp3,5 miliar untuk mendukung pengembangan usaha, mulai dari sembako, pertanian, hingga logistik. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyebut bahwa keberhasilan ini berkat dukungan penuh dari pemerintah kabupaten dan kota.
Ia menegaskan bahwa kebijakan pengembangan koperasi harus sampai ke tingkat desa agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
“Prinsipnya, koperasi Merah Putih harus memberdayakan potensi desa. Saat ini sudah 1.750 koperasi yang siap operasional dan akan terus bertambah,” jelas Luthfi
Jawa Tengah catat 1.750 koperasi Merah Putih sudah beroperasi, terbanyak se-Indonesia. Zulhas beri apresiasi, target 10 ribu koperasi nasional terus dikejar
Viva, Banyumas - Provinsi Jawa Tengah mencatat prestasi membanggakan dalam pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan. Hingga akhir Agustus 2025, sebanyak 1750 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) sudah resmi beroperasi di wilayah ini, menjadikannya sebagai provinsi dengan jumlah koperasi Merah Putih terbanyak di Indonesia.
Capaian ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas). Ia menyebut Jawa Tengah menjadi motor penggerak utama dalam gerakan nasional pengembangan koperasi.
“Jawa Tengah sampai hari ini tertinggi dalam pembentukan koperasi yang sudah jalan. Saya terima kasih pada Pak Gubernur Ahmad Luthfi, ini prestasi luar biasa,” kata Zulhas seusai Rapat Konsolidasi Satgas Nasional dan Satgas Provinsi di Grhadika Bhakti Praja, Kamis (28/8/2025).
Menurut Zulhas, target pemerintah adalah menghadirkan 10 ribu koperasi Merah Putih beroperasi di seluruh Indonesia. Dengan capaian Jawa Tengah, ia optimistis target nasional dapat segera terpenuhi.
“Kalau Jawa Tengah bisa sampai 2 ribu koperasi, kita aman. Ini contoh nyata bagaimana provinsi bisa jadi penggerak ekonomi berbasis koperasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Zulhas juga menekankan pentingnya sinergi antara koperasi, pemerintah daerah, dan lembaga terkait dalam memperkuat ketahanan pangan serta distribusi bahan pokok. Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menambahkan bahwa koperasi Merah Putih akan menjadi mitra strategis dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Seluruh kebutuhan bahan untuk program tersebut diwajibkan diserap dari koperasi Merah Putih di daerah.
“Iya, wajib. Bahan pangan untuk program MBG harus dibeli dari koperasi Merah Putih. Ini sekaligus memperkuat ekonomi desa,” tegas Budi Arie.
Selain itu, KDMP juga mendapat akses pinjaman hingga Rp3,5 miliar untuk mendukung pengembangan usaha, mulai dari sembako, pertanian, hingga logistik. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyebut bahwa keberhasilan ini berkat dukungan penuh dari pemerintah kabupaten dan kota.
Ia menegaskan bahwa kebijakan pengembangan koperasi harus sampai ke tingkat desa agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
“Prinsipnya, koperasi Merah Putih harus memberdayakan potensi desa. Saat ini sudah 1.750 koperasi yang siap operasional dan akan terus bertambah,” jelas Luthfi