Grab Klarifikasi: Sosok Ojol yang Temui Wapres Gibran Ternyata Mitra Resmi
- instagram @grabid
Grab tegaskan dua ojol yang temui Wapres Gibran adalah mitra resmi. Riska dan Arief aktif melayani pelanggan serta komunitas. Klarifikasi ini hentikan polemik di media sosial
Viva, Banyumas -Grab Indonesia akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait polemik yang mencuat di media sosial mengenai sosok pengemudi ojek online (ojol) yang hadir dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wakil Presiden pada akhir pekan lalu.
Sebagian pihak sempat meragukan bahwa mitra pengemudi yang hadir benar-benar berasal dari kalangan ojol. Bahkan muncul tudingan bahwa yang datang hanyalah “perwakilan semu” dan bukan pengemudi aktif di lapangan.
Melalui keterangan resmi pada Selasa (2/9/2025), Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, memastikan bahwa dua mitra pengemudi yang hadir adalah mitra resmi dan aktif melayani pelanggan setiap hari.
“Grab ingin menjawab dengan tegas bahwa peserta yang hadir mewakili Grab adalah Mitra resmi Grab, tercatat aktif di aplikasi, melayani pelanggan setiap hari, dan memiliki keterlibatan nyata dalam komunitasnya,” ungkap Tirza.
Grab menyebut dua mitra yang hadir adalah Riska, pengemudi Grab sejak 2016 yang juga aktif di komunitas Lady Grab Jakarta Barat, serta Arief, mitra sejak 2018 yang tergabung dalam komunitas Grab Militan Cikarang.
Keduanya dikenal aktif mendampingi rekan-rekan sesama pengemudi, terbiasa menyuarakan aspirasi komunitas, dan dipercaya untuk membawa suara ojol ke forum dialog. Menurut Tirza, undangan berdialog dengan Wakil Presiden merupakan kesempatan berharga yang tidak datang setiap hari.
Grab menilai partisipasi mitra dalam forum tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata agar suara komunitas ojol tersampaikan dengan damai, otentik, dan konstruktif.
“Kami percaya, pengalaman nyata di lapangan mitra pengemudi jauh lebih relevan dibandingkan narasi dari pihak lainnya. Yang tersampaikan ke pemerintah adalah suara murni dari komunitas,” jelasnya dalam keterangan resmi Grab pada 2 September 2025.
Grab menegaskan bahwa ruang dialog antara mitra dengan pemerintah adalah fondasi penting untuk membangun solusi bersama dalam menciptakan ekosistem transportasi yang sehat dan berkelanjutan.
“Dengan mendengar langsung aspirasi para mitra, pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih baik demi kesejahteraan pengemudi, penumpang, dan masyarakat Indonesia,” tutup Tirza. Dengan klarifikasi ini, Grab berharap polemik mengenai identitas mitra yang hadir dapat terjawab sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara komunitas ojol dan pemerintah
Grab tegaskan dua ojol yang temui Wapres Gibran adalah mitra resmi. Riska dan Arief aktif melayani pelanggan serta komunitas. Klarifikasi ini hentikan polemik di media sosial
Viva, Banyumas -Grab Indonesia akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait polemik yang mencuat di media sosial mengenai sosok pengemudi ojek online (ojol) yang hadir dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wakil Presiden pada akhir pekan lalu.
Sebagian pihak sempat meragukan bahwa mitra pengemudi yang hadir benar-benar berasal dari kalangan ojol. Bahkan muncul tudingan bahwa yang datang hanyalah “perwakilan semu” dan bukan pengemudi aktif di lapangan.
Melalui keterangan resmi pada Selasa (2/9/2025), Tirza Munusamy, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, memastikan bahwa dua mitra pengemudi yang hadir adalah mitra resmi dan aktif melayani pelanggan setiap hari.
“Grab ingin menjawab dengan tegas bahwa peserta yang hadir mewakili Grab adalah Mitra resmi Grab, tercatat aktif di aplikasi, melayani pelanggan setiap hari, dan memiliki keterlibatan nyata dalam komunitasnya,” ungkap Tirza.
Grab menyebut dua mitra yang hadir adalah Riska, pengemudi Grab sejak 2016 yang juga aktif di komunitas Lady Grab Jakarta Barat, serta Arief, mitra sejak 2018 yang tergabung dalam komunitas Grab Militan Cikarang.
Keduanya dikenal aktif mendampingi rekan-rekan sesama pengemudi, terbiasa menyuarakan aspirasi komunitas, dan dipercaya untuk membawa suara ojol ke forum dialog. Menurut Tirza, undangan berdialog dengan Wakil Presiden merupakan kesempatan berharga yang tidak datang setiap hari.
Grab menilai partisipasi mitra dalam forum tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata agar suara komunitas ojol tersampaikan dengan damai, otentik, dan konstruktif.
“Kami percaya, pengalaman nyata di lapangan mitra pengemudi jauh lebih relevan dibandingkan narasi dari pihak lainnya. Yang tersampaikan ke pemerintah adalah suara murni dari komunitas,” jelasnya dalam keterangan resmi Grab pada 2 September 2025.
Grab menegaskan bahwa ruang dialog antara mitra dengan pemerintah adalah fondasi penting untuk membangun solusi bersama dalam menciptakan ekosistem transportasi yang sehat dan berkelanjutan.
“Dengan mendengar langsung aspirasi para mitra, pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang lebih baik demi kesejahteraan pengemudi, penumpang, dan masyarakat Indonesia,” tutup Tirza. Dengan klarifikasi ini, Grab berharap polemik mengenai identitas mitra yang hadir dapat terjawab sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara komunitas ojol dan pemerintah