Nepal Tanpa Pemimpin: Presiden dan PM Mundur di Tengah Revolusi Gen Z, Ini yang Ambil Alih Kepemimpinan

Revolusi Gen Z guncang Nepal, presiden dan PM mundur
Sumber :
  • Tiktok @dinda.safitri400

Ribuan demonstran “Revolusi Gen Z” menyerbu jalanan Kathmandu, memaksa Presiden Poudel dan PM Oli mundur bersamaan di tengah krisis politik

Viva, Banyumas - Nepal kini berada di ambang kekacauan setelah dua pucuk pimpinan tertinggi negara itu memilih mundur hampir bersamaan. Presiden Ram Chandra Poudel dan Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli atau KP Sharma Oli resmi mengajukan pengunduran diri pada Selasa, 9 September 2025.

Keputusan ini muncul hanya beberapa jam setelah gelombang aksi massa yang berujung bentrokan meluas di berbagai kota besar. Mundur bersamanya dua figur eksekutif tersebut praktis membuat Nepal kehilangan kepemimpinan di tengah kondisi politik yang semakin mencekam.

Ribuan demonstran, yang mayoritas berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa, terus memenuhi jalanan. Media setempat menyebut gerakan ini sebagai “Revolusi Gen Z”, simbol perlawanan generasi muda terhadap rezim yang dianggap membatasi kebebasan sekaligus sarat korupsi.

Dikutip dari AFP, Gelombang protes awalnya dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menutup akses ke sejumlah platform media sosial pada 4 September lalu. Meski alasan resmi adalah persoalan regulasi, banyak warga menilai langkah itu sebagai upaya membungkam kebebasan berekspresi. Meskipun blokir akhirnya dicabut, amarah publik sudah terlanjur meluas.

Puncak perlawanan terjadi pada 8 September, ketika ribuan massa merangsek masuk ke gedung parlemen di Kathmandu. Aparat mencoba menghalau dengan gas air mata, meriam air, hingga peluru tajam.

Bentrokan tersebut menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai ratusan lainnya. Rumah dinas Presiden Poudel serta kediaman PM Oli turut dibakar massa, memperlihatkan betapa besar ketidakpercayaan publik terhadap elite politik.