Menkeu Purbaya Yudhi Umumkan APBN RI Defisit 321 Triliun Per Agustus 2025 Meski The Fed Turunkan Suku Bunga
- Menkeu RI
Pertumbuhan ekonomi terdistribusi merata ke berbagai wilayah, meskipun kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat masih menjadi tekanan eksternal. Resiliensi ini dianggap sebagai modal kuat bagi Indonesia untuk menjaga stabilitas makro di tengah ketidakpastian global.
Menurut para analis, kombinasi penurunan suku bunga global dan kebijakan fiskal yang hati-hati dapat memberi ruang lebih luas bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, disiplin dalam mengelola belanja negara tetap menjadi kunci agar defisit tidak melebar lebih jauh.
Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan penerimaan melalui perbaikan sistem perpajakan, digitalisasi layanan, serta memperluas basis pajak.
Di sisi belanja, alokasi diarahkan untuk sektor produktif seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang diharapkan mampu memberi multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan langkah terukur ini, Indonesia diyakini mampu menjaga stabilitas fiskal, sekaligus memanfaatkan momentum pemulihan global pasca penurunan suku bunga The Fed.