Menu MBG Dikritik, Ayam Diganti Keripik Tempe di Dapur SPPG Solo

Menu MBG Solo sementara diganti keripik tempe
Sumber :
  • Tiktok @sppg.kranggan

Menu MBG di Solo dikritik warga karena ayam diganti keripik tempe akibat suplai terlambat. SPPI dan Pemkot Solo pastikan kualitas gizi tetap terjaga

UU BUMN Direvisi, Kementerian BUMN Resmi Dihapus dan Diganti BPBUMN

Viva, Banyumas - Warga Solo menyampaikan kritik terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dianggap tidak memenuhi standar gizi. Keluhan ini disampaikan melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), disertai foto menu yang hanya berisi keripik tempe dan telur goreng tepung dengan porsi minim sebagai lauk.

Menanggapi hal ini, Koordinator Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Solo, Priyo Widyastoko, menyatakan pihaknya bersama Wakil Wali Kota Solo telah mendatangi dapur SPPG yang menyediakan menu MBG tidak sesuai standar gizi. Priyo menjelaskan bahwa alasan penggantian ayam dengan keripik tempe karena adanya permasalahan bahan baku.

Tinjau MBG, Wabup Rembang Dapat Curhat Menu dari Para Siswa Diganti Mie Ayam dan Es Teh

Dikutip dari akun Instagram @surakartakita, Prio mengatakan Kemarin sebenarnya menunya ayam, tapi ayamnya kualitasnya jelek. Akhirnya dialihkan ke keripik tempe dan telur. Ia juga menekankan kepada seluruh dapur SPPG untuk tidak lagi menyajikan menu instan, dan mendorong pengolahan bahan secara mandiri agar kualitas gizi tetap terjaga.

Kukuh Waskito, pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah, menambahkan bahwa kekurangan gizi pada menu MBG terjadi karena keterlambatan suplai daging ayam dari distributor utama. Agar tidak membahayakan kesehatan siswa, pihak dapur terpaksa mengganti menu dengan bahan yang tersedia.

Isu Surat Presiden Masuk DPR, Dugaan Kapolri Listyo Sigit Bakal Diganti Semakin Memanas

Total 300 kilogram daging ayam terpaksa dibuang karena kualitas yang sudah tidak layak konsumsi. Hari ini menunya memang ayam, tapi karena suplai terlambat dan daging fresh yang diterima sudah bau, menu diganti seluruhnya.

Pihaknya berusaha mencegah risiko keracunan akibat bakteri salmonella. Pihaknya kemudian mencari alternatif pengadaan dari UMKM lokal untuk memastikan stok bahan tersedia tanpa mengurangi keamanan pangan.

Halaman Selanjutnya
img_title