230 Jurnalis Gaza Tewas, Palestina Tuding Israel Sengaja Habisi Saksi Genosida dan Tutupi Bukti Kejahatan

Ilustrasi Serangan Israel tewaskan ratusan jurnalis di Gaza
Sumber :
  • pexel @xachhill

Viva, Banyumas - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina mengeluarkan pernyataan keras, menuding Israel sebagai "pembunuh wartawan paling berbahaya di dunia" setelah 230 jurnalis di Gaza tewas akibat serangan militer. Tuduhan ini disampaikan pada Selasa (12/8), sebagai respons atas meningkatnya jumlah korban dari kalangan pekerja media sejak awal agresi Israel.

Sopir di Kebumen Meninggal Jatuh dari Pohon Mahoni: Niat Cari Pakan Ternak Berujung Duka

Menurut Kemlu Palestina, tindakan Israel ini bukan sekadar akibat perang, melainkan strategi sistematis untuk membungkam saksi mata yang merekam bukti genosida dan kejahatan perang di Palestina.

“Kebijakan kriminal Israel bertujuan membunuh semua saksi mata genosida yang mereka lakukan dan mengubur semua bukti kejahatan mereka,” tegas pernyataan tersebut di platform X.

Pria Asal Cilacap Tewas Tertabrak Kereta di Kebumen, Identitas Terungkap Lewat Alat Canggih Polisi!

Serangan terbaru terjadi pada Minggu (10/8) ketika empat jurnalis Al Jazeera — Anas Al Sharif, Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, dan Mohammed Noufal — tewas setelah tenda mereka di depan RS Al Shifa, Kota Gaza, dihantam roket Israel.

Seorang warga sipil Palestina juga meninggal dalam serangan itu. Palestina menegaskan, penargetan jurnalis secara sengaja menunjukkan adanya rencana jangka panjang untuk melakukan pembersihan etnis. Mereka juga mengingatkan komunitas internasional agar tidak ikut menyebarkan narasi propaganda Israel yang mendiskreditkan jurnalis Palestina.

Minibus Tabrak Truk di Jalur Deandles Purworejo, 2 Tewas Terjepit Petugas SAR Sampai Gunakan Alat Ekstrikasi

"Tak ada jurnalis yang boleh terlibat dalam penghasutan atau pembunuhan terhadap sesama jurnalis," tulis Kemlu Palestina.

Pernyataan ini menggarisbawahi seruan solidaritas global terhadap wartawan di zona konflik, khususnya mereka yang menghadapi ancaman pembungkaman informasi. Kemlu Palestina juga memuji keberanian para wartawan yang tetap menjalankan tugasnya di tengah situasi mematikan.

Halaman Selanjutnya
img_title