Peluncuran oleh Sekda Banyumas, 26 Aksi Perubahan Kinerja Peserta PKP 2025

Sekda Banyumas
Sumber :
  • Tangkapan layar/Instagram @humas_pemkab_banyumas

Banyumas – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie secara resmi meluncurkan 26 Aksi Perubahan Kinerja Organisasi.

Data Terbaru Sigaokmas: Harga Beras dan Bawang Naik Lagi di Banyumas, Tapi Daging Turun Ini Daftar Lengkapnya!

Hal ini digagas oleh 26 peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Kabupaten Banyumas Tahun 2025. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan BPSDMD Provinsi Jawa Tengah.

Kisah Mencekam ABK Kapal Ikan Banyumas yang Meledak di Samudera Hindia: Sempat Padamkan Api, Tiba Tiba Meledak

Acara berlangsung pada Selasa (18/08/2025) di Ruang Smartroom Komplek Perkantoran Sekretariat Daerah Banyumas.

Dalam laporannya, Plt. Asisten Administrasi Umum Amrin Ma'ruf menyampaikan bahwa aksi perubahan ini diharapkan tidak hanya menjadi bagian dari penyelesaian tugas PKP, melainkan juga meninggalkan jejak sejarah nyata dalam birokrasi Banyumas. 

Warga Banyumas Cemas! Bangunan Ponpes 4 Lantai di Grendeng Diduga Tak Kantongi IMB Khawatir Seperti Ponpes Al Khoziny

la mengapresiasi adanya proses perubahan yang luar biasa dari sebagian peserta dan mendorong adanya pola "ATM" (Amati, Tiru, Modifikasi) agar aksi perubahan terus berlanjut, disempurnakan, dan diadopsi lintas perangkat daerah.

Pelaksanaan PKP tahun ini terbagi dalam dua lokasi.

Mencakup di Kabupaten Banyumas dengan 22 peserta, serta di tingkat provinsi dengan 4 peserta. 

Total peserta berasal dari 13 dinas atau badan, 3 rumah sakit, 4 kecamatan, dan 2 kelurahan.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Banyumas Agus menegaskan bahwa perkembangan teknologi digital, derasnya arus informasi, dan dinamika masyarakat menuntut birokrasi untuk memberikan pelayanan publik yang cepat, tepat, dan berkualitas. Menurutnya, paradigma birokrasi lama yang hanya berfokus pada fungsi administratif sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

"Inovasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan dan keharusan. Tanpa inovasi, birokrasi akan tertinggal dan kesulitan mengikuti perkembangan zaman," tegas Agus