Isi Pesan Terakhir Korban Helikopter Kalsel Sebelum Ditemukan: Saya Dalam Keadaan Kritis
- Tiktok @hj.iyang_batulicin
Pesan terakhir korban helikopter Kalsel yang jatuh di Tanah Bumbu jadi kunci pencarian tim SAR. Ungkapan singkat “saya dalam keadaan kritis” membuka jejak lokasi
Viva, Banyumas - Kecelakaan helikopter tipe BK117 D3 milik Estindo Air di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyisakan duka mendalam. Sebanyak delapan orang dinyatakan tewas dalam insiden yang terjadi pada Senin (1/9/2025) tersebut. Namun, di balik tragedi itu, terungkap kisah menyayat hati: salah seorang korban sempat mengirimkan pesan terakhir sebelum keberadaannya terlacak oleh tim SAR.
Dilansir dari Viva, Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, menyebut pesan itu menjadi petunjuk penting dalam mempercepat proses pencarian. Pesan singkat tersebut berbunyi, “Saya dalam keadaan kritis.” Sinyal telepon seluler korban sempat tertangkap, menunjukkan lokasi terakhir helikopter sebelum kehilangan kontak pukul 08.54 WITA.
Bermodalkan titik koordinat dari sinyal ponsel, tim gabungan yang terdiri dari BASARNAS, TNI, Polri, dan relawan segera bergerak ke kawasan hutan Mentewe, dekat Air Terjun Mandin Damar. Informasi itu diperkuat kesaksian warga sekitar yang melihat helikopter terbang rendah, mengeluarkan asap, hingga akhirnya meledak.
Setelah pencarian intensif selama tiga hari, bangkai helikopter ditemukan pada Rabu (3/9/2025) di titik koordinat 03° 5'6" S - 115° 37'39.07" E.
Lokasi tersebut berjarak sekitar 700 meter dari koordinat awal yang diberikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Tim SAR menggambarkan kondisi helikopter sudah hangus terbakar, dikelilingi ratusan personel penyelamat. Proses evakuasi seluruh korban selesai dilakukan pada Kamis (4/9/2025) malam. Dari delapan jasad yang ditemukan, lima masih dalam kondisi utuh, sementara tiga lainnya tidak lagi utuh akibat terbakar.
Delapan korban itu terdiri dari pilot Kapten Haryanto (Batam), teknisi Hendra Darmawan (Luwu), serta enam penumpang: Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Riau), Yudi Febrian Rahman (Riau), dan Andys Rissa Pasulu (Balikpapan).
Pesan terakhir korban ini menjadi bukti betapa kuatnya ikhtiar manusia hingga detik terakhir. Selain itu, tragedi ini juga menegaskan pentingnya standar keselamatan penerbangan dan kesiapan sistem pencarian dalam kondisi darurat. Hingga kini, KNKT masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti jatuhnya helikopter Estindo Air di Tanah Bumbu