Antrian Kapal 15 Hari di Pelabuhan Sluke Rembang, Inilah Alasan Pemkab Rembang Dorong Tambatan Alternatif

Antrian kapal di Pelabuhan Sluke Rembang
Sumber :
  • Pemkab Rembang

Pemkab Rembang dukung pengaktifan tambatan alternatif di Pelabuhan Sluke untuk atasi antrian kapal hingga 15 hari yang merugikan pelaku usaha hingga Rp6 juta per hari

Dukung PHBS Warga, Pemkab Banyumas dan Yayasan Taharah Resmikan Fasilitas MCK di Pasar Kidul

Viva, Banyumas - Pelabuhan Sluke di Kabupaten Rembang tengah menjadi sorotan setelah muncul laporan mengenai antrian kapal yang bisa mencapai 15 hari. Kondisi ini merugikan pelaku usaha hingga Rp6 juta per hari karena biaya operasional yang membengkak.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang berkomitmen mencari solusi cepat dengan mendukung pemanfaatan tambatan alternatif. Kepala Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (KUPP) Kelas III Rembang, Ansori, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama antrian panjang adalah tidak difungsikannya tambatan pinggiran di Pelabuhan Sluke.

Bupati Sigit Sidak 3 Perumahan: Pastikan Jalan, Air, dan RTH Sesuai Aturan Sebelum Diserahkan ke Pemkab Sragen

Padahal, fasilitas ini bisa menjadi alternatif bongkar muat kapal. Namun, penggunaan tambatan tersebut masih terkendala sejumlah persoalan teknis, seperti belum adanya izin operasional, belum jelasnya pengelolaan, serta aspek keselamatan pelayaran.

Selain itu, tambatan pinggiran juga belum dilengkapi dengan konstruksi jetty yang layak untuk sandar kapal.

Dibangun 5 Km, Longstorage Kalipang Jadi Proyek Rembang yang Dinanti Bertahun tahun

“Antriannya bisa sampai 15 hari, dengan kerugian yang dialami shipper sekitar Rp6 juta per hari. Bahkan, ada beberapa pemilik kapal yang memilih bongkar di pelabuhan lain ketimbang di Terminal Sluke,” terang Ansori dilansir dari Pemkab Rembang.

Bupati Rembang, Harno, menegaskan pihaknya siap memberikan dukungan penuh agar tambatan alternatif segera difungsikan.

Halaman Selanjutnya
img_title