Turki Siap Pimpin Rekonstruksi Gaza Usai Perjanjian Damai Bersejarah di Mesir

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • Antaranews

VIVA, Banyumas – Setelah perjanjian damai bersejarah antara Israel dan Hamas diteken di KTT Mesir 2025, Turki menyatakan siap mengambil peran besar dalam proses rekonstruksi Jalur Gaza.

Donald Trump Puji Prabowo di KTT Mesir: “Indonesia Negara Hebat dan Pemimpinnya Luar Biasa”

Melansir dari Antaranews, pernyataan ini menegaskan komitmen Turki untuk tidak hanya menjadi mediator perdamaian, tetapi juga aktor utama dalam membangun kembali wilayah yang luluh lantak akibat konflik berkepanjangan.

Kepala Komunikasi Kepresidenan Turki, Burhanettin Duran, menegaskan bahwa negaranya akan ikut memikul tanggung jawab dalam proses rekonstruksi Gaza.

Dukung PHBS Warga, Pemkab Banyumas dan Yayasan Taharah Resmikan Fasilitas MCK di Pasar Kidul

Hal ini disampaikannya pada Senin (13/10) usai pelaksanaan KTT Perdamaian Gaza di Mesir yang mempertemukan sejumlah pemimpin dunia.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menandatangani kesepakatan damai yang disebut-sebut sebagai tonggak baru dalam upaya mengakhiri konflik panjang di Jalur Gaza.

Muncul Nama Baru, Rekan Senegara STY Diisukan Tangani Timnas Indonesia Andai Patrick Kluivert Out

“Negara kami akan terus memikul tanggung jawab rekonstruksi Gaza, menyembuhkan luka-lukanya, dan memastikan saudara-saudara kami di Palestina dapat menatap masa depan dengan penuh harapan dan keyakinan,” tulis Duran di platform X.

Ia juga menegaskan bahwa Turki akan selalu berpihak pada keadilan dan perdamaian. “Negara kami akan terus berdiri di pihak yang tertindas dan menjadi pembawa pesan perdamaian,” ujarnya.

Menurut Duran, KTT Gaza di Mesir menjadi titik balik penting dalam diplomasi internasional menuju gencatan senjata permanen, stabilitas kawasan, dan solusi dua negara yang selama ini digaungkan oleh Turki.

Sebelumnya, Trump mengumumkan pada 9 Oktober bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap awal rencana perdamaian Gaza.

Tahap pertama mencakup pembebasan sandera Israel oleh Hamas, penarikan pasukan Israel ke garis yang disepakati, dan pembebasan ratusan tahanan Palestina, termasuk yang dihukum seumur hidup.

Rencana perdamaian ini mencakup 20 poin utama, termasuk gencatan senjata segera dan pembentukan pemerintahan teknokrat di Gaza yang berada di bawah pengawasan internasional, tanpa melibatkan kelompok bersenjata seperti Hamas.