Maladewa Jadi Negara Pertama Hapus Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
- Antaranews
VIVA, Banyumas – Republik Maladewa mencatat tonggak baru dalam dunia kesehatan global: menjadi negara pertama di dunia yang berhasil menghentikan penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak secara bersamaan.
Melansir dari Antaranews, pengakuan ini diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai bukti komitmen tinggi negara kepulauan ini terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Maladewa kini mencetak sejarah baru di bidang kesehatan: menjadi negara pertama di dunia yang divalidasi oleh WHO karena berhasil mengeliminasi penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak.
Pada Senin (13/10), WHO mengumumkan bahwa Republik Maladewa secara resmi mencapai status ini.
Sebelumnya, pada 2019, WHO telah memvalidasi bahwa Maladewa telah menghapus penularan HIV dan sifilis dari ibu ke bayi.
Namun kini, pemerintahnya memperluas pencapaian tersebut dengan menambahkan hepatitis B ke dalam daftar penyakit yang berhasil dieliminasi.
Dalam laporan terbaru, tidak ditemukan kasus baru infeksi HIV anak maupun sifilis bawaan hingga tahun 2023.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan sistem kesehatan yang kuat di seluruh pulau-pulau Maladewa.
Lebih dari 95 persen ibu hamil di negara ini menjalani pemeriksaan prenatal, serta menjalani tes HIV, sifilis, dan hepatitis B. Pada sisi bayi, lebih dari 95 persen bayi menerima vaksin hepatitis B segera setelah lahir.
Selain itu, pemerintah Maladewa mengalokasikan lebih dari 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk sektor kesehatan.
Menurut WHO, capaian ini merupakan buah dari investasi yang berkelanjutan, inovasi medis, dan pendekatan layanan berbasis komunitas yang menjangkau wilayah terpencil di kepulauan. “Eliminasi tiga penyakit ini menunjukkan bahwa dengan komitmen panjang dan pelayanan merata, perubahan besar dalam kesehatan masyarakat sangat memungkinkan,” ujar Perwakilan WHO untuk Maladewa, Payden.
WHO menyatakan kesediaannya untuk terus mendukung teknis agar Maladewa dapat mempertahankan prestasi ini dan memastikan setiap bayi di seluruh pulau menikmati masa depan yang sehat.
Bagi kawasan Asia Tenggara, pencapaian ini mengingatkan betapa pentingnya pemeriksaan ibu hamil dan cakupan imunisasi.
Pada 2024, WHO mencatat bahwa lebih dari 23.000 perempuan hamil di kawasan ini terinfeksi sifilis, dan lebih dari 8.000 bayi lahir dengan penyakit tersebut — sebuah tantangan besar bagi kesehatan publik.