Ramai Seruan Stop Bayar Pajak, Ketua Komisi XI DPR Misbhakun: Kalau Tidak Bayar, Siapa yang Gaji Buruh dan Dosen

Ketua Komisi XI DPR ingatkan pentingnya patuh bayar pajak
Sumber :
  • instagram @mmisbakhun

Misbhakun menyayangkan adanya seruan untuk tidak taat pajak hanya karena kekecewaan terhadap kebijakan tertentu.

Keracunan Massal di MBG: Dr Tan Ungkap Kualitas Ahli Gizi Masih Pemula di DPR Bikin Geleng Kepala

Menurutnya, ketidakpuasan memang sah disuarakan melalui jalur konstitusional, seperti menyampaikan aspirasi melalui perwakilan rakyat atau mekanisme hukum. Namun, menyerukan boikot pajak justru bisa berimbas negatif terhadap keberlangsungan layanan publik.

“Protes boleh, menyuarakan kritik sah, tapi jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat luas. Pajak itu untuk kita semua, bukan hanya untuk pejabat,” ujarnya.

Tak Mau Terjebak Utang, Menkeu Purbaya Andalkan Pertumbuhan Ekonomi untuk Tambah Rp220 Triliun Penerimaan

Di sisi lain, ia mengakui bahwa pemerintah dan DPR memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola uang rakyat secara transparan dan adil.

Menurutnya, kritik masyarakat terhadap kebijakan fiskal harus dijadikan bahan evaluasi, agar pengelolaan anggaran negara semakin akuntabel dan berkeadilan.

Menkeu Kerahkan KPK hingga Polri, 200 Penunggak Pajak Rp60 T Siap Dikepung

“Justru di sini DPR dan pemerintah diuji. Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa pajak benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat banyak, bukan hanya segelintir orang,” tutup Misbhakun.

Seruan “Stop Bayar Pajak” masih ramai bergema di berbagai lini media sosial, namun pemerintah dan DPR diharapkan bisa memberikan penjelasan dan transparansi yang lebih kuat agar kepercayaan publik tetap terjaga.