Menjaga Warisan Lewat Pahatan: Kisah Hidup I Nyoman Alim Mustapha Buat Replika Candi Borobudur

Replika Borobudur Tembus Mancanegara.
Sumber :

“Tiga bulan tanpa tidur cukup, siang malam saya kerjakan. Tapi dari situlah awal segalanya,” kenang Nyoman, Selasa (23/9/2025).

Bukan Hotel Manohara! Api Hanguskan Borobudur Cultural Center di Kompleks Candi Borobudur

Sejak itu, dunia pahatan tak pernah lagi sama. Nyoman terus bereksperimen dengan berbagai material—mulai dari batu candi, marmer, fiber, silika, hingga aluminium. 

Prinsipnya sederhana: seni harus selalu bergerak dan beradaptasi. Tak heran, karya Nyoman kini melintasi batas negara. 

Dieng Bersinar di Malam Puncak DCF 2025, Wisatawan Mancanegara Terpukau

Replika candi dan patung buatannya telah sampai ke Afrika Selatan, Belanda, Jepang, Asia Tenggara, bahkan kawasan Angkor Wat. 

Membuat replika Borobudur, misalnya, membutuhkan waktu sekitar enam bulan dengan kombinasi bahan alami dan modern.

Terungkap! 2 WNA Israel Mantan Tentara IDF Bisnis Vila di Pererenan di Bali

Meski telah berkarya selama 58 tahun, Nyoman masih menyimpan satu harapan: agar generasi muda berani meneruskan warisan seni pahat. “Teknologi boleh maju, tapi jangan sampai seni tradisi hilang. Semoga karya ini tetap hidup, dan ada anak-anak muda yang mau melanjutkan,” ujarnya penuh harap.