Solo Jadi Kota Seribu Kopi! Pertumbuhan Kedai Kopi di Solo Tembus Rekor Tertinggi Menurut BPS

Ilustrasi Pertumbuhan kedai kopi di Kota Solo
Sumber :
  • Pexel @Chevanon Photography

BPS Solo mencatat lonjakan kedai kopi dari 113 menjadi 297 pada 2023. Laweyan jadi pusat pertumbuhan coffee shop, menandai tren gaya hidup dan ekonomi kreatif warga Solo

Diberi Waktu 30 Hari, 16 Dapur Makan Bergizi Gratis di Solo Harus Kantongi Sertifikat Higienis

Viva, Banyumas - Kota Solo kini semakin dikenal sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan kedai kopi tercepat di Jawa Tengah. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta tahun 2023, tercatat ada 297 kedai kopi yang tersebar di seluruh wilayah.

Jumlah ini melonjak signifikan dibandingkan tahun 2019 yang hanya mencatat 113 kedai kopi. Kenaikan hampir tiga kali lipat ini menunjukkan pesatnya perkembangan industri kuliner, khususnya di sektor coffee shop yang kini menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat perkotaan.

Inflasi September 2025 Tembus 0,21 Persen, Harga Pangan Bergejolak: Cabai Merah Naik, Bawang Merah Malah Turun

Tak hanya menjadi tempat menikmati kopi, kedai-kedai ini juga berkembang sebagai ruang sosial, tempat kerja kreatif, hingga destinasi wisata lokal.

Dari enam kecamatan di Kota Solo, Kecamatan Laweyan menempati posisi teratas sebagai wilayah dengan jumlah kedai kopi terbanyak, yakni 50 kedai.

Data BPS Ungkap: Ekonomi Batang Melejit 7,49 Persen, Kemiskinan Terus Menyusut 7,79 Persen ke Level Terendah

Angka ini jauh melampaui kecamatan lain. Di dalamnya, Kelurahan Penumping tercatat memiliki 15 kedai kopi, disusul Kelurahan Pajang dengan 11 kedai kopi. Kedua wilayah ini bahkan disebut-sebut sebagai “zona nongkrong” baru bagi anak muda Solo.

Sementara itu, Kecamatan Banjarsari berada di peringkat kedua dengan 27 kedai kopi, disusul Kecamatan Serengan sebanyak 18 kedai kopi.

Halaman Selanjutnya
img_title