Rute Trans Jateng Jepara Pati Dipangkas dari 80 Km menjadi 40 Km Ini Penyebabnya

Rute Trans Jateng Jekuti dipangkas jadi 40 km
Sumber :
  • instagram @brttransjateng

Rute Trans Jateng JeparaPati dipangkas dari 80 km menjadi 40 km. Kajian masih berlangsung, namun proyek ini diharapkan tetap hadir sebagai solusi kemacetan dan transportasi efisien di Jekuti

Pabrik Sampoerna Kayu di KIT Batang Dilalap Api, Penyebab Masih Misterius!

Viva, Banyumas - Harapan warga Jepara dan Pati untuk segera menikmati layanan transportasi cepat Trans Jateng harus sedikit tertunda. Proyek Bus Rapid Transit (BRT) aglomerasi wilayah Jepara–Kudus–Pati (Jekuti), yang diharapkan mampu mengurai kemacetan dan mempercepat mobilitas masyarakat, kini menghadapi revisi besar pada panjang rutenya.

Dikutip dari laman Instagram @jeparakekinian, Dalam studi terbaru yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, rute Trans Jateng yang semula diusulkan sepanjang 80 kilometer kini dipangkas menjadi hanya 40 kilometer.

Viral di Jepara, Uang PKH Disalahgunakan untuk Judi Online, 3 Keluarga Dicabut Haknya!

Pemangkasan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan efisiensi anggaran subsidi dan efektivitas operasional sistem transportasi berbasis BRT.

Kepala Bidang Perekonomian, Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Kewilayahan (PISDAK) Bapperida Jepara, Dwi Yogo Adiwibowo, menjelaskan bahwa keputusan pemangkasan rute tersebut didasarkan pada hasil sementara kajian teknis.

13 Jalur KA Akan Diaktifkan Lagi, Termasuk Rute Legendaris Purwokerto Wonosobo

Menurutnya, penetapan koridor akhir baru akan dilakukan setelah studi provinsi selesai pada akhir tahun ini. Dengan panjang rute yang kini hanya 40 kilometer, layanan BRT aglomerasi Jekuti diperkirakan belum bisa menjangkau pusat kota Jepara.

Titik akhir sementara akan berhenti di wilayah Kecamatan Pecangaan. Di sisi lain, beberapa terminal utama di wilayah Pati juga belum masuk dalam lintasan yang direncanakan. Data dari Bapperida Jepara menunjukkan bahwa pertumbuhan kendaraan di kawasan Jekuti meningkat rata-rata 4,28 persen per tahun selama 2020–2024.

Halaman Selanjutnya
img_title